Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali menguat pada perdagangan Jumat (16/4/2021).
Tercatat, IHSG terapresiasi 0,48 persen atau 29,22 poin menjadi 6.079,50 setelah sempat tertekan selama jam perdagangan. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 6.029,15-6.079,50 pada perdagangan Kamis (15/4/2021).
Saham-saham di sektor pertanian, perdagangan, dan industri dasar mengalami penguatan masing-masing naik 2,19 persen, 1,01 persen dan 0,99 persen. Di mana ketiga sektor tersebut mampu membalikkan IHSG kuat hingga akhir sesi perdagangan.
Berdasarkan riset harian Reliance Sekuritas Indonesia disebutkan, data aktivitas ekspor dan impor yang naik signifikan mengindikasikan pemulihan ekonomi dari sisi perdagangan. Ekspor naik 30.47 persen secara year on year (yoy) dan impor naik 25.73 persen secara yoy.
Sementara mayoritas indeks saham Asia kembali bervariasi, indeks Nikkei terpantau menguat 0.07 persen, penguatan juga terjadi pada indeks TOPIX sebesar 0.36 persen. Sedangkan Indeks CSI300 melemah 0.64 persen dan HangSeng juga turun 0.50 persen.
Seperti tertulis dalam riset harian, indeks saham di Hongkong dan China turun karena operasi likuiditas bank sentral china yang mengisyaratkan upaya untuk menahan peningkatan leverage.
Baca Juga
Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan secara teknikal IHSG bergerak menguat dan mencoba break out resistance Moving Average 20 hari.
“Indikator stochastic terkonsolidasi pada area middle oscillator. Indikator MACD bergerak cross over pada area undervalue dengan memberikan sinyal tren positif pada pergerakan selanjutnya,” ungkap Lanjar dikutip pada Jumat (16/4/2021).
Lanajr menyampaikan IHSG diperkirakan kembali bergerak menguat terbatas di akhir pekan dengan support resistance 6034-6132. Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal adalah ACES, ADRO, HMSP, HRUM, INDF, ICBP, KLBF, SCMA, SMBR, UNVR, dan TLKM
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.