Bisnis.com, JAKARTA — Manajer investasi berstrategi menjaga dana kelolaan investasi di tengah kondisi pasar yang masih volatil sepanjang tahun ini.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai dana kelolaan atau asset under management (AUM) produk reksa dana secara industri per 31 Maret 2021 ada di posisi Rp564,87 triliun.
Realisasi tersebut menurun 0,86 persen dari posisi akhir bulan sebelumnya yakni sebesar Rp570,79 triliun. Adapun jika dibandingkan posisi akhir 2020 lalu, AUM industri reksa dana tercatat menyusut 1,34 persen dari level Rp573,54 triliun.
Direktur Utama PT Pinnacle Persada Investama Guntur Putra mengatakan kondisi volatilitas di pasar baik di global maupun domestik memang menyebabkan industri reksa dana terkena dampak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Menurutnya, di tengah situasi ini manajer investasi harus bisa beradaptasi dengan kondisi pasar untuk mempertahankan kinerja dan menjaga risiko portofolio, dengan risiko yang lebih terukur dan portfolio yang defensif.
“Tentunya ini akan menjaga minat investor untuk tetap berinvestasi di reksa dana. Solusi investasi dan produk reksa dana yang kami tawarkan ke investor atau nasabah baik ritel maupun institusi juga harus inovatif dan transparan dari sisi penerapan strategi,” katanya, Kamis (8/4/2021).
Baca Juga
Adapun, pihaknya saat ini tetap memprioritaskan baik investor institusi maupun ritel dengan cara mempertahankan dan memperkuat jaringan distribusi, khususnya melalui platform digital.
“Dari sisi ritel kami juga melihat adanya peningkatan investor di industri pasar modal dan kami juga berusaha untuk memperluas jaringan distribusi reksadana dengan menambah mitra untuk agen penjual digital,” pungkas Guntur.
Terpisah, Direktur Avrist Asset Management Farash Farich mengatakan salah satu strategi untuk menjaga dana kelolaan reksa dana dengan mengedepankan “nasihat investasi” melalui berbagai kanal, baik media sosial maupun bekerja sama dengan APERD dan media lain.
“Sesuai juga dengan lisensi penasihat investasi yang kami miliki, supaya dalam berinvestasi tetap proporsional dan tertata dengan baik,” ungkapnya.