Bisnis.com, JAKARTA — PT United Tractors Tbk. (UNTR) berencana meningkatkan target penjualan alat berat pada 2021 seiring dengan membaiknya permintaan.
Direktur United Tractors Iman Nurwahyu mengatakan bahwa perseroan berencana untuk merevisi naik target penjualan alat berat 2021 seiring dengan meningkatnya permintaan karena penguatan harga batu bara dan membaiknya aktivitas konstruksi pada tahun ini.
“Kami akan koreksi naik atas penjualan alat berat tetapi keputusan koreksi naik itu akan kami tunggu hasil dari kuartal I/2021, kalau benar permintaan naik, indikasinya kami akan naik bergerak signifikan, yaitu dari hanya naik 10 persen menjadi 20 — 30 persen dari penjualan tahun lalu,” ujarnya dalam konferensi pers RUPST, Jumat (9/4/2021).
Sebelumnya, emiten berkode saham UNTR itu menargetkan penjualan alat berat sebanyak 1.700 unit pada 2021 atau naik sekitar 10 persen dibandingkan dengan realisasi 2020 sebesar 1.564 unit.
Adapun, kenaikan itu pun mengikuti prospek peningkatan market size alat berat di dalam negeri yang akan naik menjadi 7.000 unit dari tahun 2020 sebesar 5.500 unit.
Untuk periode Januari — Februari 2021, UNTR telah menjual 416 unit alat berat atau turun 10,9 persen dibandingkan dengan volume penjualan pada periode yang sama 2020 sebanyak 467 unit.
Baca Juga
Penjualan alat berat untuk sektor pertambangan masih berkontribusi terbesar terhadap keseluruhan penjualan yakni 43 persen diikuti oleh sektor konstruksi sebesar 30 persen, sektor forestry sebesar 17 persen, dan sektor agro sebesar 10 persen.
Iman meyakini kenaikan itu nantinya akan didukung dengan rencana peluncuran produk alat berat baru yang diyakini memiliki nilai saing lebih baik dibandingkan dengan produk sebelumnya. Lini itu juga cocok dengan pasar yang tengah berkembang pesat saat ini yaitu alat berat yang berukuran lebih kecil.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur United Tractors Frans Kesuma mengatakan optimistis kinerja perseroan secara keseluruhan akan membaik seiring dengan peningkatan harga batu bara tahun ini.
Kondisi ini membawa efek domino hampir ke seluruh kinerja perseroan, termasuk ke penjualan alat berat yang telah menunjukkan peningkatan permintaan.
“Jadi, sekarang ada perbedaan strategi, kalau dulu kami yang cari-cari siapa yang mau beli, sekarang strateginya bagaimana kami deliver demand dari customer supaya sampai sesuai dengan waktu. Ini yang sekarang jadi tantangan,” ujarnya.
Frans menambahkan UNTR tengah berkoordinasi agar mendapatkan barang lebih cepat dan lebih banyak untuk antisipasi permintaan tahun ini yang diyakini akan sangat luar biasa.