Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Batu Bara Kalori Tinggi UNTR Melonjak 69 Persen per Februari 2021

Penjualan batu bara kalori tinggi UNTR naik signifikan 69,6 persen per Februari 2021 menjadi 553.000 ton.
Kegiatan operasional PT Pamapersada Nusantara, anak usaha PT United Tractors Tbk. yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan./unitedtractors.
Kegiatan operasional PT Pamapersada Nusantara, anak usaha PT United Tractors Tbk. yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan./unitedtractors.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan batu bara, PT United Tractors Tbk., berhasil mencatatkan pertumbuhan volume penjualan signifikan pada dua bulan pertama 2021, terutama untuk produk premium berkalori tinggi.

Berdasarkan laporan perseroan, emiten berkode saham UNTR itu melalui anak usahanya PT Tuah Turangga Agung berhasil menjual 2,62 juta ton batu bara untuk periode dua bulan pertama tahun ini.

Perolehan itu naik 38,5 persen dibandingkan dengan volume penjualan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 1,87 juta ton.

Adapun, total penjualan batu bara 2021 itu terdiri atas 2,04 juta ton batu bara kalori rendah dan 553.000 ton batu bara kalori tinggi. Penjualan batu bara kalori tinggi naik signifikan 69,6 persen dibandingkan dengan perolehan periode yang sama tahun lalu hanya sebanyak 326.000 ton.

Corporate Secretary United Tractors Sara K. Loebis mengatakan bahwa peningkatan penjualan batu bara perseroan berhasil didukung oleh kondisi transportasi sungai yang lancar dalam periode dua bulan pertama tahun ini.

“Ketika musim hujan, tinggi air memungkikan delivery batu bara dari tambang kami di Kalimantan Tengah lebih lancar,” ujar Sara kepada Bisnis, Jumat (26/3/2021).

Adapun, Sara menjelaskan bahwa mayoritas penjualan batu bara dua bulan pertama 2021 ke pembangkit listrik di Jepang. Hal itu lah yang menjadi salah satu faktor permintaan perseroan cenderung stabil mengingat konsumen pembangkit listrik sudah memiliki kapasitas tertentu.

Dia menilai, prospek penjualan batu bara untuk sisa tahun ini masih baik sehingga menjadi peluang perseroan untuk memacu kinerja 2021 setelah mencatatkan penurunan kinerja pada 2020.

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Kamis (25/3/2021) harga batu bara Newcastle untuk kontrak April 2021 parkir di level US$95,7 per ton, naik 0,31 persen. Sepanjang tahun berjalan 2021, harga batu bara naik 17,93 persen.

Adapun, pendapatan UNTR pada 2020 sebesar Rp60,34 triliun, turun 28,52 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar Rp84,43 triliun. Selain itu, laba setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga turun 46,9 persen menjadi Rp6 triliun dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar Rp11,3 triliun.

“Prospeknya harusnya baik untuk di sisa tahun ini, sehingga kami optimis target penjualan batu bara 9,4 juta ton bisa tercapai,” ujar Sara.

Di sisi lain, pertumbuhan kinerja operasional UNTR di sektor bisnis emas juga berhasil ikut moncer. Pada periode dua bulan pertama 2021, UNTR melalui PT Agincourt Resources telah menjual emas sekitar 66.200 gold equivalent ounces (GEOs), naik tipis 0,9 persen daripada perolehan periode yang sama tahun lalu sebesar 65.600 GEOs.

Sara menjelaskan bahwa peningkatan penjualan itu seiring dengan operasional tambang yang sudah bisa kembali normal, setelah pada tahun lalu terkendala penyesuaian PSBB akibat pandemi Covid-19.

Sementara itu, kinerja operasional di sektor bisnis lainnya untuk periode dua bulan pertama tahun ini tidak semoncer penjualan batu bara dan emas.

Untuk sektor kontraktor pertambangan, UNTR melalui PT Pamapersada Nusantara membukukan volume produksi batu bara dan overburden removal (OB) sepanjang dua bulan pertama 2021 masing-masing sebesar 17,2 juta ton dan 120,2 juta bcm.

Pencapaian itu turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yaitu terkoreksi 5,49 persen untuk volume produksi dan turun 13,2 persen untuk kinerja OB.

Untuk sektor penjualan alat berat, UNTR membukukan penjualan alat berat sebanyak 416 unit pada dua bulan pertama 2021, turun 10,9 persen dibandingkan dengan volume penjualan pada periode yang sama 2020 sebanyak 467 unit.

Pada penutupan perdagangan Senin (29/3/2021), saham UNTR turun 0,46 persen atau 100 poin menjadi Rp21.800. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp81,32 triliun dengan valuasi PER 13,55 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper