Bisnis.com, JAKARTA—Kendati melambat di bulan ketiga tahun ini, akumulasi nilai transaksi pialang saham sepanjang kuartal I/2021 meningkat pesat dibanding periode yang sama tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai transaksi tiga bulan pertama tahun ini tercatat mengungguli raihan periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, untuk transaksi pialang saham Januari 2021 mencetak rekor yakni Rp849,12 triliun.
Secara akumulasi, sepanjang kuartal I/2021 nilai transaksi broker mencapai Rp2.043,09 triliun, lebih dari dua kali lipat nilai transaksi pada kuartal I/2020 yang sebesar Rp914,28 triliun. Ini juga lebih tinggi dibandingkan kuartal I/2019 yang sebesar Rp1.158,86 triliun.
Meskipun demikian, di akhir kuartal I/2021 ini pertumbuhan nilai transaksi broker melambat. Sepanjang Maret 2021, nilai transaksi yang tercatat sebesar Rp596,04 triliun, lebih rendah dibandingkan Februari 2021 senilai Rp624,93 triliun dan Januari 2021.
Sementara itu, sepanjang Maret 2021, Mirae Asset Sekuritas masih menjadi sekuritas dengan transaksi bulan tertinggi yakni Rp58,67 triliun. Sekuritas berkode YP ini konsisten terus berada di urutan pertama sepanjang tahun berjalan.
Adapun, Mirae Asset paling banyak mentransaksikan saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dengan total transaksi Rp5,97 triliun. Kemudian saham PT Timah Tbk. (TINS) sebanyak Rp2,01 triliun dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebanyak Rp1,86 triliun.
Baca Juga
Selanjutnya, di posisi kedua ada Mandiri Sekuritas dengan nilai transaksi Rp37,94 triliun sepanjang Maret. Diikuti oleh UBS Sekuritas Indonesia dengan nilai transaksi Rp31,45 triliun dalam periode yang sama.
Mandiri Sekuritas atau CC juga paling banyak mentransaksikan saham ANTM yakni senilai Rp3,94 triliun. Lalu ada saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) di urutan dua dengan nilai transaksi Rp1,69 triliun dan di urutan tiga ada saham BBCA dengan nilai Rp1,55 triliun.
Sementara UBS Sekuritas Indonesia berturut-turut paling banyak mentransaksikan BBCA, BBRI, dan ANTM, dengan total nilai transaksi masing-masing Rp4,44 triliun, Rp2,78 triliun, dan Rp1,53 triliun.
Selanjutnya, mengekor ketiga sekuritas tersebut, di posisi 4-6 ada Indo Premier Sekuritas (Rp31,17 triliun), CIMB Securities Indonesia (Rp28,48 triliun), dan Credit Suisse Sekuritas Indonesia (Rp23,17 triliun).
Diikuti oleh Maybank Kim Eng Securities (Rp22,05 triliun), JP Morgan Sekuritas Indonesia (Rp20,49 triliun), Macquarie Capital Securities (Rp19,28 triliun), serta CLSA Sekuritas Indonesia (Rp15,87 triliun).