Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Minim Sentimen, Nilai Transaksi Broker Kuartal Pertama 2021 Melambung

Nilai transaksi tiga bulan pertama tahun ini tercatat mengungguli raihan periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, untuk transaksi pialang saham Januari 2021 mencetak rekor yakni Rp849,12 triliun.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Bisnis.com, JAKARTA — Minimnya sentimen sepanjang bulan ketiga tahun ini dinilai menjadi penyebab transaksi investor tak seagresif bulan-bulan sebelumnya.
 
Kendati demikian, data Bloomberg mencatat nilai transaksi tiga bulan pertama tahun ini tercatat mengungguli raihan periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, untuk transaksi pialang saham Januari 2021 mencetak rekor yakni Rp849,12 triliun.
 
Secara akumulasi, sepanjang kuartal I/2021 nilai transaksi broker mencapai Rp2.043,09 triliun, lebih dari dua kali lipat nilai transaksi pada kuartal I/2020 yang sebesar Rp9914,28 triliun. Ini juga lebih tinggi dibandingkan kuartal I/2019 yang sebesar Rp1158,86 triliun.
 
Meskipun demikian, di akhir kuartal I/2021 ini pertumbuhan nilai transaksi broker melambat. Sepanjang Maret 2021, nilai transaksi yang tercatat sebesar Rp596,04 triliun, lebih rendah dibandingkan Februari dan Januari 2021. (Lihat tabel).
 
Nilai Transaksi Broker Q1/2021
*dalam Rp Triliun
Bulan201920202021
Januari448,09303,72849,12
Februari390,25278,45624,93
Maret 320,52332,11569,04
TOTAL Q11158,86914,282043,09
Sumber: Bloomberg
Head of Equity Research BNI Sekuritas Kim Kwie Sjamsudin menilai pertumbuhan nilai transaksi yang pesat sepanjang 2021 didorong oleh meningkatnya jumlah investor saham selama beberapa waktu belakangan.
 
Adapun, menurunnya nilai transaksi sepanjang Maret 2021 karena pada bulan tersebut sentimen pasar cenderung tidak seramai sebelumnya, sehingga investor yang didominasi oleh ritel domestik tidak seagresif bulan Januari dan Februari.
 
“Menurut saya investor ritel lebih momentum driven jadi kalau indeksnya sedang turun signifikan banyak investor ritel yang tidak se-active dulu lagi,” katanya kepada Bisnis, Rabu (31/3/2021)
 
Senada, Head of Market Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menuturkan, pasca pergantian tahun market tengah merasakan euforia seiring ekspektasi pemulihan ekonomi dan penanggulangan pandemi yang diharapkan segera berhasil.
 
Pun, kondisi ini semakin semarak dengan tren influencer saham yang merebak di awal tahun membuat investor saham semakin agresif dalam melakukan jual-beli saham. Ini kemudian menyebabkan nilai transaksi di pasar modal meningkat gila-gilaan, bahkan hingga menyentuh rekor tertinggi.

“Sayangnya di akhir Januari market ambruk lagi kan, ini kemudian menyadarkan investor, terutama yang baru-baru, kalau memang di pasar saham itu tidak selamanya naik. Jadi transaksinya mulai melambat di Februari dan Maret ini,” kata Wawan.
 
Seperti yang dikatakan Kim, Wawan juga menyebut bahwa investor ritel cenderung lebih banyak yang melakukan trading jangka pendek, sehingga akan sangat tergantung pada sentimen yang tengah beredar di pasar.
 
Wawan mengatakan di Maret ini sentimen pasar tidak terlalu baik, apalagi pergerakan indeks komposit juga kian lesu. Alhasil, banyak investor ritel yang menahan diri untuk bertransaksi.
 
“Tapi saya rasa semangat investor ritel ini masih besar, mereka akan masuk lagi kalau katalis sudah oke, atau kalau aktivitas bisnis mulai jalan lagi. Pertumbuhan nilai transaksi ini masih akan terjadi karena jumlah investor baru kita besar sekali,” pungkas Wawan.
 
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia, mencatat per akhir Februari 2021 ada 2.053.561 investor saham, bertambah 358.323 investor baru atau 21,23 persen dari posisi 1.695.268 investor di akhir Desember 2020. Angka ini diprediksi telah kembali bertambah di akhir Maret 2021.
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper