Bisnis.com, JAKARTA - Emiten semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. mendapatkan restu dari pemegang saham untuk melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Presiden Direktur Solusi Bangun Indonesia Aulia Mulki Oemar mengatakan rights issue itu akan diproses dan ditargetkan rampung tahun ini.
Adapun, perusahaan semen asal Jepang Taiheiyo Cement Corporation akan mengakuisisi saham milik PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. lewat rights issue senilai US$220 juta atau ekuivalennya dalam rupiah.
“Kami akan melakukan HMETD yang diharapkan selesai tahun ini. [Aksi korporasi] itu juga merupakan lanjutan dari definitive agreement yang ditandatangani SMCB bersama Semen Indonesia Group dan TCC di awal Januari,” kata Aulia dalam paparan publik secara daring, Selasa (30/3/2021).
Pada awal tahun ini, rights issue sebagai bagian dari kerjasama SIG dan TCC ini rencananya akan dilakukan pada Juli 2021.
Pada saat bersamaan, emiten dengan kode saham SMCB itu juga menandatangani perjanjian induk jual beli (offtake) semen antara perseroan dengan TCC.
Baca Juga
Dengan penambahan modal itu, SMCB berharap bisa memperkuat struktur permodalan dan mengembangkan kegiatan usaha.
Masafumi Fushihara, President and Representative Director Taiheiyo Cement Corporation, menjelaskan bahwa HMETD akan dilakukan setidaknya pada Juli 2021 sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia dan ketentuan rights issue di Jepang.
“Harga pembelian saham ditetapkan Rp2.300 per saham atau maksimal US$220 juta. Akan disesuaikan dengan kurs saat transaksi dengan minimum akuisisi saham sebesar 15 persen,” tulis Fushihara dalam keterangan resmi.
Setelah transaksi HMETD ini, SMCB pun akan menjadi afiliasi dari Taiheiyo Cement. TCC nantinya akan mengirimkan perwakilan direksi dan komisioner untuk ditempatkan di SMCB.
Sebagai tambahan, pabrik milik SMCB di Tuban yang memiliki kapasitas 3 juta ton per tahun juga akan mendapat pendanaan untuk meningkatkan pengiriman ke Amerika Serikat.
“Peningkatan kapasitas pengiriman dan ekspor 500.000 ton semen per tahun ke anak usaha kami di AS,” tulis Fushihara.