Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMN Karya WIKA, WSKT, PTPP, Berburu Kontrak Baru pada 2021

Sejumlah tender yang seharusnya dilelang tahun lalu digeser pada tahun ini karena pandemi, sehingga BUMN Karya berpotensi mendulang kontrak yang lebih besar.
Beton tetrapod buatan PT Waskita Beton Precast Tbk. Beton tersebut digunakan untuk proyek pengaman pantai di Singapura./waskitabeton
Beton tetrapod buatan PT Waskita Beton Precast Tbk. Beton tersebut digunakan untuk proyek pengaman pantai di Singapura./waskitabeton

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah emiten BUMN Karya menyiapkan sejumlah strategi untuk mengoleksi kontrak baru yang lebih tinggi pada 2021.

Seperti diketahui, sejumlah tender yang seharusnya dilelang tahun lalu digeser pada tahun ini karena pandemi. Dengan demikian, para emiten berpotensi mendulang kontrak yang lebih besar.

Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Agung Budi Waskito menyampaikan target kontrak baru perseroan pada 2021 senilai Rp40,12 triliun dengan target perolehan kontrak di tangan atau order book senilai Rp115,02 triliun.

“Kami yakin dengan menjalankan protokol pencegahan Covid-19 dan perilaku hidup sehat, target yang telah ditetapkan bisa tercapai dan melanjutkan torehan berbagai prestasi,” kata Agung pekan lalu.

Hingga akhir Februari, emiten dengan kode saham WIKA ini telah merealisasikan 6,65 persen dari target kontrak baru senilai RP2,67 triliun.

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya menjelaskan 80 persen dari kontrak baru itu berasal dari segmen infrastruktur dan gedung. Sedangkan sisanya sebesar 20 persen berasal dari segmen industri, properti, dan EPCC.

Sementara itu, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. menargetkan perolehan kontrak baru senilai Rp26 triliun tahun ini. Perinciannya sebanyak 80 persen berasal dari proyek eksternal dan 20 persen dari proyek investasi.

Emiten dengan kode saham WSKT tersebut berniat membatasi proyek investasi tahun ini dan lebih mengincar porsi kepemilikan minoritas dengan bersinergi bersama investor infrastruktur lain.

“Investasi pada jalan tol akan tetap dilakukan karena salah satu peran Waskita adalah sebagai agen pembangunan,” Presiden Direktur Waskita Karya Destiawan Soewardjono.

WSKT juga berencana mendivestasikan saham di delapan hingga sembilan ruas tol pada tahun ini dengan target total nilai transaksi sekitar Rp10 triliun. Divestasi tersebut diharapkan dapat mengkonsolidasikan utang perseroan sekitar Rp17 triliun-Rp18 triliun.

Pada awal tahun ini, anak usaha WSKT yaitu PT Waskita Toll Road telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PPJB) dalam rangka divestasi saham di dua ruas jalan tol senilai total Rp2,3 triliun.

Selain mendatangai calon investor potensial, WSKT juga aktif berdiskusi dengan INA terkait proses divestasi ini.

“Meskipun belum pulih 100 persen, tapi Waskita telah berada di rute yang tepat untuk memperbaiki kinerja dan kondisi keuangannya,” imbuh Destiawan.

Sebelumnya, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP)melaporkan perolehan kontrak baru senilai Rp22,26 triliun pada 2020. Pencapaian itu hanya mencakup 89,04 persen dari target kontrak baru yang ditetapkan senilai Rp25 triliun.

Sekretaris Perusahaan PT PP Yuyus Juarsa mengatakan kontrak baru yang didapatkan perseroan pada tahun lalu didominasi oleh konstruksi proyek EPC sebesar 32 persen.

Sisanya berasal dari proyek gedung (26 persen), infrastruktur (27 persen), dan proyek dari anak usaha (15 persen). Secara terperinci, proyek gedung yang didapatkan sebanyak 28 proyek, infrastruktur sebanyak 35 proyek, dan EPC sebanyak 23 proyek.

“Meskipun 2020 dipenuhi oleh tantangan, hasil kerja keras perseroan mampu membukukan kontrak baru senilai Rp 22,26 triliun dengan total laba sesuai target,” tulis Yuyus dalam keterangan resmi, Kamis (14/1/2021).

Distribusi vaksin Covid-19 pun disebut Yuyus membawa harapan untuk perkembangan dan pembangunan Indonesia yang lebih gencar pada 2021. PTPP pun menargetkan perolehan kontrak baru mencapai Rp30,1 triliun pada tahun ini atau naik sekitar 35 persen dari realisasi pada 2020.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper