Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Analis: Kinerja BUMN Karya WIKA Cs Bisa Membaik pada 2021

Perlu waktu bagi emiten BUMN Karya untuk mengembalikan performa keuangan seperti sebelum pandemi walau sentimen positif sudah banyak menghampiri a.l. kehadiran Indonesia Investment Authority (INA) dan rencana pengurangan tarif PPh final sektor konstruksi.
Pembangunan Bendungan Tugu dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya dengan nilai kontrak tahun jamak sebesar Rp1,9 triliun. /ANTARA
Pembangunan Bendungan Tugu dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya dengan nilai kontrak tahun jamak sebesar Rp1,9 triliun. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Analis menilai pemulihan kinerja emiten kontraktor pelat merah atau BUMN Karya bisa terjadi pada 2021. Akan tetapi, perbaikan itu dinilai belum akan membawa kinerja BUMN Karya kembali seperti sebelum 2019.

Berdasarkan laporan keuangan tahunan yang dihimpun Bisnis, terpantau tiga kontraktor pelat merah mengalami penurunan pendapatan dan salah satunya bahkan merugi pada 2020.

Penurunan pendapatan paling minimal dicatatkan oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. sebesar 32,84 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp15,83 miliar.

Sementara PT Waskita Karya (Persero) Tbk. mengalami penurunan pendapatan terdalam sebesar 48,42 persen yoy menjadi Rp16,19 triliun.

Dari sisi laba, PT PP juga mencatatkan koreksi paling kecil dari keluarga BUMN Karya yaitu sebesar 84,29 persen yoy menjadi Rp128,75 miliar.

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. membukukan laba tertinggi di antara tiga BUMN Karya lainnya yang sudah merilis laporan keuangan senilai Rp185,76 miliar atau anjlok 91,87 persen yoy.

Waskita Karya menderita kerugian hingga Rp7,37 triliun dibandingkan posisi laba pada 2019 senilai Rp938,14 miliar. Sementara itu, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. belum melaporkan kinerja keuangan sepanjang masa pandemi 2020.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menilai performa BUMN Karya bisa lebih baik pada 2021 dibandingkan tahun lalu.

Optimisme itu didukung oleh program vaksinasi yang sedang dijalankan pemerintah yang seterusnya membawa harapan bakal ada pemulihan aktivitas ekonomi pada 2021.

“[Kinerja BUMN Karya] seharusnya bisa tahun ini lebih baik. Tapi, mungkin kinerjanya tidak akan sebaik tahun 2018 dan 2019,” kata Dennies kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Menurut Dennies, diperlukan waktu bagi emiten BUMN Karya untuk mengembalikan performa keuangan seperti sebelum pandemi walau sentimen positif sudah banyak menghampiri a.l. kehadiran Indonesia Investment Authority (INA) dan rencana pengurangan tarif PPh final sektor konstruksi.

Artha Sekuritas pun masih merekomendasikan beli keempat saham BUMN Karya yaitu ADHI, PTPP, WIKA, dan WSKT dengan top picks ADHI dan PTPP.

Senada, Analis MNC Sekuritas Rudy Setiawan mengatakan stimulus fiskal untuk sektor konstruksi bakal dapat memperlebar marjin dan meningkatkan pendapatan BUMN Karya.

Apabila stimulus itu terealisasi, setidaknya pendapatan BUMN Karya diperkirakan tumbuh sekitar 10 persen-20 persen pada 2021-2022.

“Isu terbaru mengenai insentif untuk mengurangi pajak PPh final untuk jasa konstruksi akan membawa angin segar untuk bisnis kontraktor,” tulis Rudy dalam riset terbaru.

Namun, Rudy mengingatkan pandemi Covid-19 tetap menjadi tantangan utama bagi para kontraktor tahun ini. MNC Sekuritas memberikan rekomendasi overweight untuk saham emiten konstruksi seperti ADHI, PTPP, WSKT, dan WIKA.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper