Bisnis.com, JAKARTA – Reliance Sekuritas Indonesia memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif pada perdagangan Selasa (23/3/2021).
Pada perdagangan Senin (22/3/2021), IHSG ditutup melemah 0,87 persen ke level 6301,13. Sepanjang hari, indeks bergerak di level 6354,93-6290,02.
Adapun, sebanyak 217 saham bergerak di zona hijau, 253 saham ke zona merah, dan 264 saham tidak berubah dari harga penutupan kemarin.
Sementara itu, volume perdagangan mencapai 16.769 miliar dengan total transaksi Rp10,03 triliun. Adapun, kapitalisasi pasar mencapai Rp7.451,48 triliun.
Investor asing mencatatkan net sell Rp409,31 miliar. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Astra International Tbk. (ASII) paling banyak dilego dengan net sell masing-masing Rp182,9 miliar dan Rp111,4 miliar.
Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat mengatakan penguatan saham-saham sektor perdagangan (2,17 persen), pertanian (0,80 persen) dan pertambangan (0,31 persen) tidak mampu menahan pelemahan IHSG hingga akhir sesi perdagangan.
Baca Juga
Adapun saham-saham pada sektor aneka Industri (-2,37 persen), infrastruktur (-1,61 persen) dan keuangan (-1,54 persen ) yang memiliki bobot lebih besar turun cukup signifikan.
“Saham-saham pertambangan dan pertanian terlihat mulai rebound setelah harga CPO, nikel, dan batu bara sore ini [kemarin] terpantau naik,” ungkap Lanjar dalam riset yang diterima Bisnis, Senin (22/3/2021).
Secara teknikal, Lanjar mengatakan IHSG turun kembali menguji support Moving Average 20 hari dan bullish trend line jangka menengah. Adapun indikator stochastic terkonsolidasi dengan momentum indikator RSI yang masih bullish.
Pergerakan ÏHSG hari ini akan semakin moderat setelah indeks tidak mampu melanjutkan penguatan namun tertahan di level psikologis 6.300.
“Sehingga diperkirakan IHSG bergerak berfluktuatif mencoba menguat dengan support resistance 6258-6377,” ungkap Lanjar.
Adapun sejumlah saham yang dapat dicermati secara teknikal menurut Reliance Sekuritas di antaranya AKRA, ANTM, INCO, INDY, MEDC, MNCN, dan PGAS.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.