Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Lesu Darah Sesi I, Investor Asing Getol Jual Saham BCA

Pada perdagangan Senin (22/3/2021) pukul 11.30 WIB atau akhir sesi I, IHSG terdepresiasi 0,67 persen atau 42,69 poin ke level 6.313,46.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung melemah pada sesi I perdagangan hari ini di tengah derasnya aksi jual investor asing.

Pada perdagangan Senin (22/3/2021) pukul 11.30 WIB atau akhir sesi I, IHSG terdepresiasi 0,67 persen atau 42,69 poin ke level 6.313,46. Sepanjang pagi ini, indeks berkutat di zona merah dan bergerak di rentang 6.310,18-6.354,94.

Sebanyak 208 saham menguat, 242 saham melemah, dan 166 saham diperdagangkan stagnan. Total transaksi mencapai Rp6,32 triliun, dengan aksi jual bersih atau net sell investor asing senilai Rp189,02 miliar.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi yang paling banyak dijual oleh investor asing pagi ini dengan net sell Rp101,7 miliar. Saham BBCA pun merosot 2 persen menjadi Rp33.150.

Tak hanya BBCA, saham big caps lainnya, PT Astra International Tbk. (ASII) juga menjadi sasaran aksi jual investor asing dengan net sell Rp59,4 miliar. Saham ASII turun 2,16 persen menjadi Rp5.650.

Sementara itu, investor asing tampak sedikit masuk ke sejumlah saham seperti JPFA, BBNI, dan TKIM dengan net buy masing-masing Rp20,2 miliar, Rp14 miliar, dan Rp12,6 miliar.

Sebelumnya, analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa berdasarkan rasio fibonacci, level support maupun resistance minimum indeks harga saham gabungan (IHSG) berada pada 6.307,84 hingga 6.394,45. Sementara itu, berdasarkan indikator, MACD, Stochastic dan RSI menunjukkan sinyal positif.

“Di sisi lain, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga kedepannya berpeluang menuju ke resistance terdekat,” ujar Nafan seperti dikutip dari publikasi risetnya, Senin (22/3/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper