Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada Kamis (18/3/2021) seiring dengan sentimen kebijakan The Fed yang akan menarik investor kembali ke pasar emerging market.
Berdasarkan data Bloomberg kemarin, IHSG turun 0,51 persen ke level 6.277,22 pada akhir perdagangan Rabu (17/3/2021). Indeks bergerak pada rentang 6.268,83—6.321,33 di sepanjang hari perdagangan.
Sebanyak 194 saham menguat, 266 saham melemah, dan 174 saham stagnan. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tercatat senilai Rp7.390,61 triliun.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengungkapkan setelah IHSG turun selama 3 hari sebesar 80.98 poin atau setara 1,27 persen, hari ini ada peluang IHSG mengalami rebound alias menguat menyusul terjadinya penguatan DJIA sebesar 0,58 persen, EIDO naik 0,79 persen.
Selain itu, naiknya harga beberapa komoditas seperti emas yang naik 0,97 persen, batubara naik 1,71 persen, CPO naik 1,22 persen, nikel naik 0,5 persen dan timah naik 2,2 persen.
"Ini terjadi di tengah kembali naiknya yield obligasi AS tenor 10 tahun menjadi 1,6410 persen, melemahnya rupiah serta penantian keputusan hasil rapat bulanan Bank Indonesia dan The Fed," ujarnya, Kamis (18/3/2021).
Baca Juga
Edwin Sebayang pun memperkirakan indeks komposit bergerak menghijau di rentang 6.233-6.327. Dia pun merekomendasikan beli untuk sejumlah saham, yakni PTPP, JSKY, ERAA, WIKA, TLKM, ADHI, ANTM, ADRO, ICBP, WSKT, dan ASII.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.