Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Menguat ke Rp14.421, Rupiah Berbalik Terkoreksi Tipis

Kurs Jisdor melemah 47 poin atau 0,32 persen dari posisi kemarin, Selasa (9/3/2021) Rp14.468 per dolar AS.
Karyawan menunjukan Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (27/1/2021). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.050 per dolar AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (27/1/2021). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.050 per dolar AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.421 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Rabu (10/3/2021)

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.421 per dolar AS, melemah 47 poin atau 0,32 persen dari posisi kemarin, Selasa (9/3/2021) Rp14.468 per dolar AS.

Sementara itu berdasarkan data Bloomberg, rupiah terpantau berbaik melemah 3 poin atau 0,02 persen ke level Rp14.408 per dolar AS pada pukul 10.58 WIB.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama menguat 0,199 poin atau 0,22 persen ke level 92,157 pada pukul 10.49 WIB.

Adapun, pelemahan mata uang Garuda itu melanjutkan tren koreksi daripada perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Senin (8/3/2021), nilai tukar rupiah melemah 0,42 persen atau 60 poin ke level Rp14.360 per dolar AS.

Sebelumnya, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan indeks dolar AS masih bertahan di dekat level tertinggi 3,5 bulan terhadap para pesaingnya pada hari Selasa karena imbal hasil obligasi yang lebih tinggi.

"Di sisi lain, ekspektasi normalisasi ekonomi yang lebih cepat dari pandemi di Amerika Serikat menempatkan mata uang AS pada keuntungan," paparnya dalam keterangan resmi, Selasa (9/3/2021).

Sementara itu, dari dalam negeri, Ibrahim menyampaikan kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta cenderung menurun. Selain itu pemerintah DKI Jakarta juga kembali memperpanjang PPKM mikro mulai 8-22 Maret mendatang.

Tujuannya adalah untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di masa libur panjang hari keagamaan Isra’ mi’raj dan Hari Raya Nyepi yang jatuh pada 11 dan 14 Maret 2021.

"Pemerintah juga terus melakukan vaksinasi yang saat ini berfokus terhadap lansia yang berumur 60 tahun ke atas," imbuhnya.

Secara bersamaan rilis penjualan ritel Indonesia masih lemah, pertumbuhan negatif terus terjadi. Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ditengarai menjadi penyebab rendahnya permintaan yang membuat penjualan ritel lesu.

Bank Indonesia (BI) melaporkan, penjualan ritel yang dicerminkan oleh Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Januari 2021 berada di level 182, turun 4,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mom). Namun perubahan bulanan banyak dipengaruhi oleh faktor musiman, misalnya penjualan ritel Januari tentu tidak sebaik Desember yang diwarnai momentum Hari Natal dan Tahun Baru.

Oleh karena itu, yang lebih mencerminkan situasi sebenarnya tanpa intervensi faktor musiman adalah perubahan tahunan (year-on-year/yoy). Pada Januari 2021, penjualan ritel turun -16,4 persen yoy, ,embaik dibandingkan bulan sebelumnya yang amblas -19,2 persen yoy.

Ibrahim menyampaikan pada perdagangan hari ini, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi, tetapi ditutup melemah di rentang Rp.14.390 - Rp.14.450 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper