Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga pemeringkat internasional PT Moody's Investors Services memperkirakan kinerja penjualan PT Lippo Karawaci Tbk. akan meningkat, sehingga turut menjaga arus kas selama 1-1,5 tahun ke depan.
Berdasarkan hasil riset yang dikeluarkan Moody's, proyeksi ini berdasarkan laporan emiten berkode saham LPKR yang telah menjual 629 dari 787 unit pada proyek barunya yaitu Cendana Icon.
LPKR yang mendapat peringkat B3 dari Moody's memperkirakan pemasukan proyek rumah terjangkau itu sebesar Rp637 miliar. Jumlah itu mewakili sekitar 30 persen dari target pra penjualan Lippo Karawaci untuk tahun 2021 sebesar Rp2,1 triliun.
"Penjualan yang kuat akan membuat perusahaan berada di jalur yang tepat untuk memenuhi target penjualan 2021 sekitar Rp2,1 triliun di LPKR," tulis Moody's pada Rabu (10/3/2021).
Untuk diketahui, Cendana Icon yang berlokasi di Lippo Village, Tanggerang memiliki 741 unit rumah tapak dan 46 unit ruko. Berdasarkan catatan Bisnis, dalam satu hari perseroan ini berhasil menjual 85 persen dari unit yang ditawarkan.
Lebih lanjut, Moody's mengungkapkan perseroan ini berada pada jalur yang tepat karena komitmen berkelanjutan Lippo Karawaci dan kemampuan pelaksanaan untuk fokus oada bisnis pengembangan properti intinya sehingga secara bertahap bisa mengurangi ketergantungannya pada penjualan aset.
Baca Juga
Tingginya minat masyarakat membeli properti, menurut Moody's didorong oleh suku bunga yang rendah dan backlog atau jaminan simpanan yang besar.
"Kami memperkirakan arus kas operasi Lippo Karawaci akan meningkat selama 12-18 bulan ke depan, dibantu oleh pertumbuhan penjualan pemasaran inti dan pengurangan pembayaran sewa," tulis Moody's.
Selain itu, rampungnya penjualan Lippo Mall Puri Lippo Karawaci kepada Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIRT, B1 negatif) pada Januari 2021 juga akan mendukung likuiditas, sehingga likuiditas LPKR akan mencukupi pada 2021. Namun, likuiditas akan melemah setelahnya jika perusahaan tidak dapat memperpanjang fasilitas kredit jangka pendeknya.