Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Goyah karena Lonjakan Obligasi AS

Pada pembukaan perdagangan Rabu (3/3/2021) pukul 21.43 WIB, Dow Jones naik 0,16 persen menuju 31.442,09, sedangkan Nasdaq koreksi 0,73 persen menjadi 13.260,93.
Wall Street./Bloomberg
Wall Street./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Amerika Serikat (AS) dibuka bervariasi seiring dengan lonjakan obligasi AS. Pasar goyah masuk ke aset berisiko seperti saham, atau memilih aset aman.

Pada pembukaan perdagangan Rabu (3/3/2021) pukul 21.43 WIB, Dow Jones naik 0,16 persen menuju 31.442,09, sedangkan Nasdaq koreksi 0,73 persen menjadi 13.260,93.

Mengutip Bloomberg, saham berfluktuasi karena lonjakan imbal hasil Treasury menambah kekhawatiran atas valuasi di tengah rebound ekonomi yang tidak merata dari resesi yang disebabkan pandemi.

S&P 500 sedikit berubah karena patokan imbal hasil 10-tahun melonjak setinggi 1,4790 persen. Sebelumnya Rabu, saham berjangka turun di tengah data yang menunjukkan jumlah karyawan di bisnis AS naik pada Februari kurang dari yang diharapkan. Saham yang terekspos Cryptocurrency melonjak, dengan Bitcoin mencapai US$50.000.

Data pekerjaan hari Rabu menunjukkan bahwa kenaikan pekerjaan terus tertahan oleh kendala terkait pandemi pada bisnis dan aktivitas ekonomi. Meski begitu, banyak analis mengharapkan peningkatan yang berarti di pasar tenaga kerja dalam beberapa bulan mendatang karena vaksinasi Covid-19 meningkat dan kekhawatiran virus mereda.

Sementara itu, Senat berencana untuk secara resmi membuka debat tentang RUU bantuan pandemi Presiden Joe Biden pada Rabu sore waktu setempat.

“Pasar telah bimbang selama beberapa hari terakhir, bergantian antara 'risk-on' dan 'risk-off' karena investor telah mencoba untuk mempertimbangkan dampak dari kenaikan imbal hasil terhadap prospek rebound ekonomi yang kuat dengan yang sedang berlangsung. Dan juga soal peluncuran vaksin Covid, ”kata Fawad Razaqzada, seorang analis di ThinkMarkets.

Stephen Suttmeier, analis Bank of America Corp. menyampaikan perbandingan antara jumlah total hutang margin dan nilai pasar S&P 500 dalam sebuah laporan menunjukkan peningkatan.

Pinjaman margin meningkat 66 persen ke rekor US$798,6 miliar selama 10 bulan yang berakhir pada Januari, data yang dikumpulkan oleh Otoritas Pengaturan Industri Keuangan menunjukkan. Total pinjaman terbaru setara dengan 2,5 persen dari nilai S&P 500, di bawah puncak 3,1 persen pada Januari 2014.

“Investor tidak berlebihan,” tulis Suttmeier.

Beberapa acara penting yang harus diperhatikan minggu ini:

Pertemuan OPEC + pada output Kamis.
Pesanan pabrik AS, klaim pengangguran awal, dan pesanan barang tahan lama jatuh tempo Kamis.
Laporan ketenagakerjaan AS bulan Februari pada hari Jumat akan memberikan pembaruan tentang kecepatan dan arah pemulihan pasar tenaga kerja negara.

Ini adalah beberapa pergerakan utama di pasar:

Saham

Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,2%.
MSCI Asia Pacific Index naik 1,2%.
Indeks Pasar Berkembang MSCI naik 1,5%.

Mata Uang

Indeks Spot Dolar Bloomberg meningkat 0,3%.
Euro turun 0,4% menjadi $ 1,2048.
Yen Jepang terdepresiasi 0,2% menjadi 106,93 per dolar.

Obligasi

Hasil pada obligasi 10-tahun naik delapan basis poin menjadi 1,47%.
Imbal hasil 10-tahun Jerman naik empat basis poin menjadi -0,32%.
Imbal hasil 10-tahun Inggris naik tujuh basis poin menjadi 0,761%.

Komoditas

Minyak mentah West Texas Intermediate naik 1% menjadi $ 60,34 per barel.
Emas turun 1,4% menjadi $ 1,713.59 per ounce.
Perak turun 2,2% menjadi $ 26,17 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Sumber : Bloomberg.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper