Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak empat emiten pendatang baru di Bursa Efek Indonesia mencatat kinerja saham yang cemerlang. Sebanyak 3 dari empat emiten anyar mencetak kenaikan harga saham di atas 150 persen.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, empat emiten yang menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sepanjang Februari 2021 adalah PT Bank Net Syariah Tbk, PT Damai Sejahtera Abadi Tbk, PT Indointernet Tbk, dan PT Widodo Makmur Unggas Tbk.
Saham BANK menjadi yang paling cuan selama Februari 2021. Saham ini meroket 1.880,58 persen sejak melantai di BEI. Pada penutupan perdagangan 26 Februari 2020, saham BANK ditutup melemah 6,85 persen ke posisi 2.040.
Baca Juga : Pantang Kendur, IHSG Siap Tancap Gas Bulan Depan |
---|
Akibat kenaikan saham yang signifikan, saham Bank Net Syariah sempat beberapa kali disuspensi oleh BEI. Adapun total perdagangan saham BANK sebulan terakhir mencapai 104,8 juta lembar dengan nilai transaksi Rp251,3 miliar.
Bank Net Syariah meraup dana Rp515 miliar dari IPO yang digelar awal Februari 2021 lalu. Bank yang dahulu bernama Bank Maybank Syariah ini hadir dengan konsep digital banking untuk kalangan syariah. Ada peran pabrikan rokok Nojorono Tobacco International dalam struktur kepemilikan saham BANK, berdasarkan hasil penelusuran Bisnis.
Sementara itu, emiten distributor produk elektronik Damai Sejahtera Abadi juga mencatat kinerja saham yang apik selama Februari 2021. Emiten ini meraup dana Rp46,21 miliar dari IPO awal bulan ini.
Total perdagangan saham UFOE mencapai 99,6 miliar dalam sebulan terakhir. Nilai transaksi saham UFOE mencapai Rp51,3 miliar.
Saham Indointernet juga mencuat dalam sebulan terakhir meski nilai transaksinya relatif kecil. Saham EDGE tercatat diperdagangkan sebanyak 1,4 juta lembar dengan nilai Rp37,4 miliar.
Di sisi lain, kendati kenaikan saham paling kecil dibandingkan tiga emiten anyar, Widodo Makmur Unggas paling likuid. Saham WMUU tercatat diperdagangkan sebanyak 6,6 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp1,7 triliun.
WMUU meraup dana Rp349 miliar dari IPO. Direktur Utama Widodo Makmur Unggas Ali Mas'adi mengatakan perusahaan berinvestasi dalam fasilitas dan teknologi yang signifikan dengan memaksimalkan potensi sinergi.
Perusahaan juga melakukan penelitian dan pengembangan khusus pada produk yang ada dengan tujuan meningkatkan kualitas dan efisiensi proses di downstream. Fokus perseroan pada penguatan lini bisnis hilir termasuk pemotongan dan pengolahan daging terbukti meningkatkan profitabilitas.
"Dengan rencana ekspansi dalam beberapa tahun ke depan, Perseroan bertujuan untuk mengakomodasi potensi pertumbuhan permintaan daging ayam," jelas Ali dalam keterangan resmi, Senin (8/2/2021).