Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Turun, Laba Vale (INCO) Tetap Tumbuh 44 Persen pada 2020

Pendapatan INCO turun 1,82 persen menjadi US$764,74 juta pada 2020, namun perseroan berhasil mencetak pertumbuhan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 44,2 persen menjadi US$82,81 juta.
Articulated dump truck mengangkut material pada pengerukan lapisan atas di pertambangan nikel PT. Vale Indonesia di Soroako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Kamis (28/3/2019)./ANTARA-Basri Marzuki
Articulated dump truck mengangkut material pada pengerukan lapisan atas di pertambangan nikel PT. Vale Indonesia di Soroako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Kamis (28/3/2019)./ANTARA-Basri Marzuki

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan mineral, PT Vale Indonesia Tbk., berhasil mencetak pertumbuhan laba sepanjang 2020, kendati pos pendapatan mengalami koreksi.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham INCO itu mencetak pendapatan sebesar US$764,74 juta pada 2020. Realisasi itu turun 1,82 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar US$782,01 juta.

Presiden Direktur Vale Indonesia Nico Kanter mengatakan bahwa penurunan pendapatan perseroan tahun lalu disebabkan harga realisasi rata-rata yang lebih rendah.

INCO mencatat harga realisasi rata-rata pengiriman nikel matte pada 2020 sebesar US$10.498 per ton, lebih rendah daripada level 2019 sebesar US$10.855 per ton.

Namun, INCO berhasil menekan beban pokok pendapatan 2020 menjadi sebesar US$640,4 juta atau turun 4 persen dibandingkan dengan beban pokok pendapatan 2019 sebesar US$664,3 juta.

Dengan demikian, perseroan berhasil mencetak pertumbuhan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 44,2 persen menjadi US$82,81 juta dibandingkan dengan perolehan 2019 US$57,4 juta.

“Selain itu, grup mencatat EBITDA sebesar US$273,0 juta terutama didorong oleh produksi dan pengiriman nikel yang lebih tinggi dan kemampuan untuk mengelola biaya dengan hati-hati,” ujar Nico dikutip dari keterangan resminya, Kamis (26/2/2021).

Lebih perinci, INCO berhasil menekan beban yang tercermin dari realisasi konsumsi High Sulphur Fuel Oil (HSFO), diesel, dan batu bara. Pada 2020, konsumsi HSFO dan diesel perseroan mengalami penurunan masing-masing sebesar 8 persen dan 12 persen.

Sementara itu, konsumsi batubara naik sebesar 15 persen bila dibandingkan dengan tahun 2019 yang diimbangi dengan penurunan konsumsi HSFO dan diesel. Harga HSFO, diesel dan batubara mengalami penurunan masing-masing sebesar 36 persen, 31 persen, dan 17 persen.

Dari sisi produksi, INCO memproduksi 72.237 ton nikel dalam matte sepanjang 2020, 2 persen lebih tinggi dibandingkan dengan produksi 2019 sebesar 71.025 ton nikel.

Di sisi lain, total liabilitas INCO membengkak menjadi US$294,27 juta per 31 Desember 2020, dibandingkan dengan posisi akhir 2019 sebesar US$280,995 juta.

Kendati demikian, total aset naik menjadi US$2,31 miliar pada akhir 2020, lebih tinggi dari posisi akhir 2019 sebesar US$2,22 miliar. Kas dan setara kas Grup pada 31 Desember 2020 sebesar US$388,7 juta, naik US$139,6 juta dari saldo pada 31 Desember 2019.

Nico menjelaskan bahwa perseroan akan terus melakukan kontrol yang hati-hati atas pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas.

“Perseroan akan tetap fokus pada berbagai inisiatif produktivitas dan penghematan biaya untuk mempertahankan daya saing Perseroan dalam jangka panjang tanpa mengkompromikan nilai utama Perseroan, yaitu keselamatan jiwa merupakan hal terpenting dan menjaga kelestarian bumi,” papar Nico.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper