Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengintip Strategi Matahari Prima (MPPA) Bangkit dari Tekanan Pandemi

Sekretaris Perusahaan Matahari Putra Prima Danny Kojongian mengatakan perseroan bakal melanjutkan rencana pembukaan gerai baru maupun perbaikan gerai yang sudah beroperasi mulai tahun ini.
Petugas Hypermat tengah memindahkan barang belanjaan konsumen. Layanan park and pick up menjadi salah satu layanan baru PT Matahari Putra Prima Tbk. sejak penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)./hypermart.co.id
Petugas Hypermat tengah memindahkan barang belanjaan konsumen. Layanan park and pick up menjadi salah satu layanan baru PT Matahari Putra Prima Tbk. sejak penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)./hypermart.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten peritel kebutuhan rumah tangga PT Matahari Putra Prima Tbk. telah menyiapkan sejumlah strategi untuk bangkit dari tekanan selama pandemi.

Sekretaris Perusahaan Matahari Putra Prima Danny Kojongian mengatakan perseroan bakal melanjutkan rencana pembukaan gerai baru maupun perbaikan gerai yang sudah beroperasi mulai tahun ini.

“Rencana tersebut sebelumnya ditangguhkan pada 2020 karena kondisi pasar dan ekonomi yang sulit di tengah merebaknya pandemi Covid-19,” tulis Danny lewat keterbukaan informasi, Kamis (18/2/2021).

Selain mengembangkan gerai fisik, emiten dengan kode saham MPPA itu berkomitmen untuk memperkuat layanan ritelnya secara online.

Hal itu dilakukan baik secara organik melalui penyempurnaan sistem online yang dimiliki seperti Hypermart Online e-commerce dan Chat and Shop via WhatsApp.

Sedangkan secara anorganik, perseroan akan terus mendekatkan diri ke operator marketplace di Indonesia. Saat ini, kolaborasi MPPA dengan marketplace a.l. bersama GrabMart, Shopee, Tokopedia, dan Blibli.com.

Baru-baru ini, MPPA juga kedatangan investor yaitu Anderson Investments Pte. Ltd. selaku entitas tidak langsung dari Temasek Holdings. Danny menyebut Anderson bukan pihak baru di dalam tubuh perseroan melainkan hanya merealisasikan Hak Tukar atas saham MPPA.

Sebelumnya, Anderson menandatangani perjanjian penempatan hak tukar (Exchangeable Rights Subscription Agreement) dengan Prime Star Investment Pte. Ltd. dan PT Multipolar Tbk.

Prime Star Investment Pte. Ltd. dan MPPA merupakan anak usaha Multipolar. Di dalam perjanjian kerjasama itu, PSI menerbitkan equity linked instrument tanpa bunga (exchangeable rights) dengan pokok US$300 juta.

Exchangeable rights itu telah diambil dan dibayar pernuh oleh Anderson dan ditukar ke saham MPPA sebanyak 1,40 miliar saham pada 18 Januari 2021.

“Pada tanggal 26 Januari 2021, telah dilakukan crossing sebesar 1,40 miliar saham MPPA dari PSI ke Anderson sebagai penyelesaian pelaksanaan hak tukar,” tulis Danny.

Adapun tujuan kepemilikan saham MPPA oleh Anderson adalah untuk portofolio investasi dan bukan untuk pengendalian. Dengan demikian, transaksi itu tidak mengubah proses bisnis yang dijalankan oleh MPPA.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2020, MPPA membukukan penurunan pendapatan 22,91 persen secara tahunan menjadi Rp5,11 triliun.

Koreksi pendapatan pun menekan rugi perseroan menjadi Rp332,40 miliar dibandingkan rugi pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp265,79 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper