Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah berlanjutnya tren pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), saham PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) justru mengalami auto reject atas (ARA) pada hari terakhir perdagangan Jumat (29/1/2021). Menyentuh harga Rp116, saham emiten pengelola jaringan Hypermart dan Foodmart tersebut menguat 30 poin alias 34,88 persen dari posisi harga penutupan sehari sebelumnya.
Respons antusias pasar itu tidak terlepas dari perkembangan yang terjadi dalam struktur kepemilikan saham MPPA.
Per Kamis (28/1), sebanyak 1.402.947.000 saham alias 19 persen saham MPPA yang sebelumnya dipegang perusahaan pengelola properti dan investasi properti Prime Star Investment Pte Ltd. (PSI) resmi berpindah ke tangan Anderson Investments Pte Ltd. (Anderson).
Anderson merupakan entitas yang secara tidak langsung dimiliki oleh lembaga pengelola investasi (Sovereign Wealth Fund/SWF) Pemerintah Singapura, Temasek Holdings.
Sementara itu, PST selaku pemilik saham sebelumnya adalah entitas anak langsung dari pemegang saham mayoritas MPPA, PT Multipolar Tbk. (MLPL). MLPL adalah emiten yang dikendalikan PT Inti Anugerah Pratama, entitas bisnis Grup Lippo yang dikendalikan keluarga Mochtar Riady.
“Maka terhitung sejak 26 Januari 2021, PSI sudah tidak memiliki saham di MPPA,” tulis Sekretaris Perusahaan MLPL Natali Lie dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/1).