Bisnis.com,JAKARTA – Kabar dari sejumlah Emiten sorotan harian Bisnis Indonesia edisi hari ini, Kamis (18/2/2021), mulai dari INDY kerek capex hingga kongsi lama ICBP dan PepsiCo berakhir.
Kemudian kabar dari emiten kawasan industri yang berbeda proyeksi soal target penjualan lahan. Tak ketinggalan deru ekspansi hilir TBLA,perusahaan berbasis di Lampung ini menerbitkan obligasi ratusan juta dolar AS.
Berikut beberapa rincian isu-isu terkini seputar Emiten di Indonesia:
- INDY Kerek Capex
PT Indika Energy Tbk. (INDY) menargetkan produksi batu bara 31,4 juta ton dengan anggaran belanja modal US$130,7 juta pada 2021. Perseroan tetap anggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk berbagai lini bisnisnya.
- Kongsi Lama ICBP dan PepsiCo Berakhir
Kongsi 30 tahun antara emiten barang konsumsi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dengan PepsiCo Inc. lewat perusahaan PT Indofood Fritolay Makmur berakhir. ICBP itu telah membeli seluruh saham yang dimiliki Fritolay Netherlands Holding B.V pada 17 Februari kemarin.
- Produk Baru Astra Life
PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life) memperkenalkan dua produk perlindungan jiwa dan kesehatan unggulan. Keduanya mencakup segala segmen, yaitu Flexi Health, produk asuransi murni dengan manfaat santunan rawat inap hingga Rp1 juta per hari serta produk Medicare Premier, asuransi tambahan yang memberikan manfaat jaminan perawatan medis menyeluruh.
- DMAS Realistis, KIJA Optimistis
Emiten properti dan lahan industri PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) dan PT Jababeka Tbk. (KIJA) memasang target prapenjualan atau marketing sales dengan lebih hati hati pada 2021. Target marketing sales sebesar Rp2 triliun realistis untuk dicapai DMAS. Sementara itu KIJA optimistis pemulihan yang mulai terjadi sejak akhir tahun lalu di pasar properti kawasan industri akan berlanjut.
- Deru Ekspansi Hilir Tunas Baru Lampung
PT Tunas Baru Lampung Tbk. akan targetkan merampungkan empat fasilitas produksi pabrik anyar.Untuk meringankan beban keuangan, TBL berencana menerbitkan obligasi global melalui anak usahanya TBLA Internasional. Emisi global bond itu direncanakan sebesar-besarnya US$400 juta dengan tenor 7 tahun