Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Hilir Emiten Tambang Bikin Kinerja Berkembang, Ini Rekomendasi Saham PTBA hingga MDKA

Proyek penghiliran dapat memberikan nilai tambah hasil tambang dan turut mendongkrak pemasukan perusahaan serta pemerintah.
Karyawan menunjukan emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Kamis (14/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan menunjukan emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Kamis (14/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Hilirisasi yang dilakukan sejumlah emiten tambang memberikan nilai tambah bagi hasil tambang dan dipercaya dapat mendongkrak pendapatan yang berujung pada fundamental perseroan yang semakin baik.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan, Frankie Wijoyo Prasetio menuturkan hilirisasi hasil tambang juga merupakan kebijakan pemerintah, yang awalnya sempat dikhawatirkan bakal membuat hasil tambang menumpuk.

Namun, nyatanya proyek tersebut dapat memberikan nilai tambah hasil tambang dan turut mendongkrak pemasukan perusahaan serta pemerintah.

"Guna menyambut program hilirisasi hasil tambang sendiri pun tidak mudah dan juga tidak murah, dan proyek-proyek yang tengah berjalan oleh beberapa emiten tambang pun dirasa cukup baik dalam hal hilirisasi," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (17/2/2021).

Dia menilai PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) yang melakukan hilirisasi dalam proyek gasifikasinya tidak sendirian, emiten tambang plat merah ini turut bekerja sama dengan Air Product & Chemical Inc dalam biaya investasinya. Dimana kapasitas pabrik ini mampu mengkonversi sekitar 6 juta ton batubara menjadi 1,4 juta DME per tahun.

Perlu diketahui batubara yang digunakan pada pabrik ini adalah batubara berkadar rendah yang mungkin sulit laku dan berharga murah. Total harga batubara yang digunakan untuk menghasilkan 1,4 juta DME itu adalah sekitar Rp1,89 triliun dengan asumsi harga batubara Rp338.865/ton.

Sementara, nilai DME yang dihasilkan adalah sekitar Rp18 triliun dengan asumsi gas LPG non subsidi Rp13.000/kg. Namun, perlu dikurangi biaya proses pengolahan sebesar Rp16 triliun.

"Memang dirasa upaya gasifikasi ini memberikan hasil hampir seri, apalagi biaya investasinya yang tidak sedikit. Tetapi perlu dilihat juga upaya hilirisasi ini turut membantu ketahanan sumber energi Indonesia terutama dalam hal energi gas, dan pemanfaatan batubara berkadar rendah," ujarnya.

Untuk PT Timah Tbk. (TINS), proyek smelter berteknologi ausmelt memang sedikit membebani dana modalnya, tetapi didukung oleh penerbitan surat utang dan dukungan pembiayaan dari lembaga keuangan ekspor impor asal Finlandia.

Smelter Ausmelt ini diklaim dapat menambah kapasitas produksi dari 45.000 ton menjadi 46.000 ton per tahun, dengan konsep ramah lingkungan dan mampu mengolah biji berkadar rendah dan biaya bahan bakar lebih sedikit. Proyek ini bakal membidik pemasukan dari efisiensi dan efektifitas daya olahnya.

Sementara itu, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) turut menggandeng Tsingshan Group Limited dalam upaya mengolah tambang Wetar. Bijih di Wetar adalah Pirit (FeS2) yang sebelumnya hanya menghasilkan tembaga, padahal bijihnya memiliki kandungan emas, perak, zinc, besi dan sulfur.

"Proyek kerjasama ini bakal memaksimalkan hasil olahan bijih pada tambang Wetar nantinya," katanya.

Adapun PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) mengerjakan hilirisasi pada Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah dan Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur (P3FH).

Kedua proyek ini memakai dana belanja modal yang tidak sedikit, terkecuali untuk proyek SGAR yang menggandeng PT Inalum (Persero). Kedua proyek ini memiliki visi yang sama, dalam hal memaksimalkan produksi olahan, aluminium dan feronikelnya ke depan. Khususnya aluminium untuk mengurangi impor bahan baku aluminium Indonesia.

"Upaya hilirisasi dalam proyek-proyek pengolahan hasil tambang ini, tentu berbiaya besar di awal, adalah bijak jika emiten yang terkait melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam bentuk investasi, sehingga sedikit meringankan beban capex," urainya.

Frankie menilai jika proyek sudah rampung, mungkin tidak signifikan dalam biaya pengolahan, tetapi dilihat dari kapasitas yang bertambah dan efesiensinya, perusahaan mampu mendulang revenue yang lebih maksimal sebelum dilakukannya upaya hilirisasi.

Selain itu, proyek hilirisasi juga telah mempertimbangkan pengolahan bahan baku berkadar rendah, yang tidak terolah atau sulit terjual, menjadi olahan yang lebih bernilai, sehingga turut juga membantu percepatan perputaran inventory hasil tambang perusahaan nantinya.

Untuk rekomendasi sahamnya, dia menilai ada saham yang masih layak dipertimbangkan yakni PTBA dan MDKA. PTBA layak dipertimbangkan setelah melandai selama sepekan akibat koreksi dari Januari kemarin, dengan peluang target price kembali ke Rp3.000.

"Juga MDKA yang cenderung datar, walau minim sentimen pendukung namun perusahaan berhasil mencatat pemasukan yang positif, apalagi bakal didukung hasil olahan dari proyek hilirisasinya kedepan. Target price jangka pendek di level Rp2.900," paparnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper