Bisnis.com, JAKARTA - Emiten menara telekomunikasi PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. mengatakan dana yang dihimpun lewat penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue akan digunakan untuk modal kerja dan belanja modal.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan Centratama Telekomunikasi Indonesia Wiwik Septriandewi.
“Rencana penggunaan dana untuk modal kerja dan belanja modal serta peruntukan lainnya yang dapat mendukung pertumbuhan bisnis perseroan,” kata Wiwik kepada Bisnis, Kamis (4/2/2021).
Emiten dengan kode saham CENT tersebut tidak langsung merespons ketika ditanyakan mengenai peluang perusahaan asal AS Digital Colony mengakuisisi perseroan lewat aksi korporasi tersebut.
Pada akhir tahun lalu, dikabarkan perusahaan investasi dari AS Digital Colony tengah menjalin komunikasi dengan pemegang saham CENT yaitu Northstar Advisors Pte. mengenai akuisisi saham CENT.
Berdasarkan Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek per Januari 2021, Northstar Advisors Pte. melalui anak usahanya Clover Universal Enterprise Ltd. memiliki porsi saham terbesar di dalam CENT sebanyak 41,80 persen atau 13,03 miliar saham.
Baca Juga
Dalam prospektus yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, Centratama Telekomunikasi Indonesia akan menerbitkan saham baru sebanyak 34 miliar saham dengan skema rights issue. Perseroan akan meminta restu pemegang saham untuk aksi korporasi itu lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 Maret 2021.
Nilai nominal ditetapkan Rp100 per saham. Pada perdagangan Kamis (4/2/2021), saham CENT naik 2 poin atau 1,28 persen menjadi Rp158.
Sebagai permisalan, jika harga penutupan Rp158 per saham menjadi harga pelaksanaan rights issue 34 miliar saham, indikasi dana yang dihimpun dalam aksi korporasi ini mencapai Rp5,3 triliun.
Apabila pemegang saham tidak melaksanakan HMETD miliknya, persentase kepemilikan saham atas perseroan akan terdilusi hingga sebanyak-banyaknya 52 persen.