Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Saham Volatil, Minat Terhadap SUN Diperkirakan Masih Tinggi

Angka penawaran masuk pada lelang hari ini yang jauh meningkat dibandingkan lelang SUN sebelumnya menandakan pasar SUN masih menarik bagi para investor, termasuk asing.
Karyawati menunjukan Uang Rupiah dan Dollar AS di salah satu kantor cabang Bank BNI di Jakarta, Kamis (3/9/2020).  Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawati menunjukan Uang Rupiah dan Dollar AS di salah satu kantor cabang Bank BNI di Jakarta, Kamis (3/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Minat terhadap surat utang negara (SUN) diperkirakan masih akan meningkat seiring dengan likuiditas yang masih berlimpah di pasar keuangan, baik domestik maupun global.

Berdasarkan data dari laman Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR), penawaran yang masuk pada hari ini sebesar Rp83,79 triliun. Jumlah tersebut naik dibandingkan dengan hasil penawaran pada lelang SUN sebelumnya pada 19 Januari 2021.

Dibandingkan dengan penawaran masuk pada lelang SUN sebelumnya, terdapat kenaikan permintaan lebih dari 50 persen. Selain itu, bids to cover ratio pada lelang kali ini juga meningkat dari 2,26 kali di lelang sebelumnya menjadi 2,39 kali.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto mengatakan angka penawaran masuk pada lelang hari ini yang jauh meningkat dibandingkan lelang SUN sebelumnya menandakan pasar SUN masih menarik bagi para investor, termasuk asing.

Ramdhan menyebut likuiditas yang masih deras membuat investor harus mencari instrumen untuk mengalokasikan dananya dan SUN menjadi pilihan yang menarik di tengah volatilitas yang kembali menerpa pasar modal beberapa waktu belakangan.

Menurutnya, partisipasi investor asing seharusnya bisa berada di sekitar 20 persen tapi kehati-hatian di pasar masih tinggi mengingat pandemi baik di Indonesia maupun di beberapa negara lain masih belum terkendali dan proses vaksinasi pun masih premature.

“Sebagian investor memang masih menahan diri, tapi tren suku bunga kan masih akan rendah jadi SUN ini pasti akan jadi alternatif untuk mereka,” tutur Ramdhan, Selasa (2/2/2021)

Lebih lanjut dia mengatakan pasar SUN memang tak kebal dari volatilitas, tapi sejauh ini diperkirakan pergerakannya masih terbatas. Terlihat dari pergerakan yield SUN untuk tenor 10 tahun yang masih berada di kisaran 6,23 persen.

“Karena ya ditopang likuiditas yang baik tadi, jadi memang masih cukup stabil ya,” tutup Ramdhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper