Bisnis.com, JAKARTA — Penawaran masuk untuk lelang surat utang negara (SUN) di pasar perdana awal Februari ini meningkat, ditopang oleh partisipasi asing yang kian marak.
Berdasarkan data dari laman Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR), penawaran yang masuk pada hari ini sebesar Rp83,79 triliun. Jumlah tersebut naik dibandingkan dengan hasil penawaran pada lelang SUN sebelumnya pada 19 Januari 2021.
Direktur Surat Utang Negara DJPPR Deni Ridwan mengatakan minat investor pada lelang SUN di pasar perdana awal Februari 2021 meningkat signifikan. Terlihat dari demand investor pada lelang kali ini terlihat sangat solid tercermin dari penawaran yang masuk lebih dari Rp80 triliun.
Dibandingkan dengan penawaran masuk pada lelang SUN sebelumnya, terdapat kenaikan demand lebih dari 50 persen. Selain itu, bids to cover ratio pada lelang kali ini juga meningkat dari 2,26 kali di lelang sebelumnya menjadi 2,39 kali.
Tak hanya itu, kenaikan penawaran masuk juga turut disumbang oleh investor asing. DJPPR mencatat partisipasi investor asing pada lelang hari ini mencapai 17,6 persen dari total penawaran masuk, meningkat signifikan dari lelang SUN sebelumnya yaitu sebesar 13,7 persen.
“Persentase partisipasi asing di lelang perdana kali ini merupakan yang tertinggi selama tahun 2021,” kata Deni, Selasa (2/2/2021).
Baca Juga
Sementara itu, fokus investor pada lelang kali ini adalah dua SUN seri benchmark dengan tenor 5 dan 10 tahun. Incoming bids untuk kedua seri tersebut mencapai 62,5 persen dari total. Tenor 10 tahun merupakan seri yang paling diminati dengan permintaan yang masuk mencapai Rp34,8 triliun.
Dari sisi kupon, yield tertinggi yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini (cut off rate) secara umum tercatat lebih rendah apabila dibandingkan dengan cut off rate pada lelang sebelumnya. Penurunan terbesar terdapat pada tenor 10 tahun yang mencapai 11 bps.
“Dengan mempertimbangkan yield/imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder serta rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2021, termasuk untuk pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp35 triliun,” tutur Deni.
Adapun sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2021, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2021. Dia mengaku optimistis lelang berikutnya akan kembali mencatat hasil positif.
“Kami optimis kondisi pasar akan tetap kondusif dalam mendukung pemenuhan kebutuhan pembiayaan APBN melalui penerbitan SBN,” tutupnya.