Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) tampaknya belum akan kembali bergairah. Di awal pekan ini, pergerakan indeks komposit diperkirakan masih akan goyah.
Pada perdagangan terakhir pekan lalu, IHSG masih belum mampu bangkit dari zona merah dan ditutup di level 5862,35 setelah melemah 117,03 poin atau 1,96 persen dari posisi sebelumnya.
Pelemahan IHSG diperkirakan berlanjut. Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta menuturkan, berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance berada pada 5699.45 hingga 5992.73.
Kemudian berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI masih menunjukkan sinyal yang sangat negatif sehingga investor masih perlu bersabar.
“Terlihat beberapa pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG,” tulis Nafan dalam riset harian, yang dikutip Senin (1/2/2021)
Baca Juga
Adapun Nafan menyebut sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.
ACES, Daily (1560) (RoE: 14.16 persen; PER: 38.61x; EPS: 41.31; PBV: 5.48x; Beta: 0.65): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 200 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 1540 – 1560, dengan target harga secara bertahap di level 1645, 1720, 1815, 2040 dan 2260. Support: 1540 & 1475.
BBTN, Daily (1570) (RoE: 8.34 persen; PER: 11.04x; EPS: 142.20; PBV: 0.92x; Beta: 2.26): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area 1515 – 1570, dengan target harga secara bertahap di level 1620, 1865, 2110 dan 2180. Support: 1515 & 1435.
BMRI, Daily (6575) (RoE: 9.70 persen; PER: 16.24x; EPS: 404.85; PBV: 1.58x; Beta: 1.51): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area 6375 – 6575, dengan target harga secara bertahap di level 6700, 6925, 7275, 7550, 7850 and 8050. Support: 6375 & 6025.
BNGA, Daily (855) (RoE: 6.13 persen; PER: 8.56x; EPS: 99.84; PBV: 0.52x; Beta: 1.73): Terlihat pola spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area 825 – 855, dengan target harga secara bertahap di level 880, 935, 1060 and 1185. Support: 810 & 780.
BWPT, Daily (113) (RoE: -27.07 persen; PER: -3.69x; EPS: -31.41; PBV: 1.00x; Beta: 2): PergePergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area 112 – 113, dengan target harga secara bertahap di level 119, 128, 149 dan 170. Support: 112, 107 & 102.
HOKI, Daily (1000) (RoE: 5.85 persen; PER: 62.97x; EPS: 15.88; PBV: 3.66x; Beta: 0.49): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 955 – 1000, dengan target harga secara bertahap di level 1050, 1160, 1270 dan 1385. Support: 935.
INCO, Daily (5500) (RoE: 5.02 persen; PER: 35.72x; EPS: 153.99; PBV: 1.80x; Beta: 1.66): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 5225 – 5500, dengan target harga secara bertahap di level 5575 dan 7225. Support: 5000.
INTP, Daily (13375) (RoE: 6.58 persen; PER: 33.24x; EPS: 402.43; PBV: 2.18x; Beta: 1.39): Terlihat pola spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 12800 – 13375, dengan target harga secara bertahap di level 13850, 14875, 17250 dan 19625. Support: 12500.
PPRE, Daily (198) (RoE: 0.78 persen; PER: 94.69x; EPS: 2.13; PBV: 0.74x; Beta: N/A): Terlihat pola spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 189 – 198, dengan target harga secara bertahap di level 204, 224, 270 dan 316. Support: 189 & 178.