Bisnis.com, JAKARTA - Emiten ritel entitas Grup Lippo, PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) membukukan penurunan kinerja pada 2020.
Dalam bahan presentasi perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen LPPF menjelaskan penjualan kotor pada 2020 mencapai Rp8,6 triliun. Nilai itu menurun 52,3 persen year on year (yoy) dari Rp18,03 triliun pada 2019.
Laba kotor juga turun 54 persen yoy menuju Rp2,82 triliun dari sebelumnya Rp6,12 triliun. EBITDA pengelola gerai Matahari ini pun minus Rp22 miliar dibandingkan Rp2,21 triliun pada 2019.
Matahari mencatatkan rugi bersih Rp823 miliar pada 2020. Nilai itu berbalik dari laba senilai Rp1,37 triliun pada 2019.
Ekuitas LPPF pun pada 2020 berkurang menjadi Rp581 miliar dari sebelumnya Rp1,75 triliun. Total liabilitas dan ekuitas atau aset mencapai Rp6,37 trilliun, naik dari Rp4,83 triliun pada 2019.
Pada 2020, perusahaan mengoperasikan 147 toko. Pada kuartal IV/2020, LPPF menutup 4 gerai yang tidak menguntungkan, sehingga total selama 2020 perusahaan menyetop operasi 25 toko.
Baca Juga
Sementara itu, 23 toko dari 147 toko berada dalam daftar pantauan. Setidaknya, manajemen akan menutup 6 gerai dari 23 toko dalam daftar pantauan tersebut pada 2021.
Pemulihan lalu lintas terganggu lagi oleh pembatasan aktivitas liburan pada 20 Desember 2020, diikuti oleh PPKM pada 21 Januari 2021.
"Bulan Januari dan Februari tetap menantang karena perpanjangan PPKM," imbuh manajemen LPPF.
Perusahaan pun secara ketat mengontrol pengeluaran dan mempertahankan kebijakan pengeluaran capex yang sangat rendah mengingat ketidakpastian.