Bisnis.com, JAKARTA - Pemegang saham terbesar kedua PT Phapros Tbk. (PEHA) Masrizal A. Syarief tercatat menjual sebagian kepemilikannya saat harga saham farmasi mendaki ke puncak lalu berbalik terkena auto rejection bawah (ARB).
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia untuk transaksi 14 Januari 2021, Masrizal tercatat melepas 1,2 juta lembar saham PEHA. Dengan pelepasan ini maka kepemilikan saham Masrizal di Phapros susut menjadi 8,6 persen.
Masrizal sendiri tercatat melepas sebagian sahamnya sedekit demi sedikit saat saham-saham farmasi termasuk Phapros mengalami kenaikan.
Zahmilia Akbar, Sekretaris Perusahaan Phapros dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia melaporkan per 31 Desember 2020, jumlah saham Masrizal mencapai 76,02 juta lembar setara 9,05 persen.
Sementara setelah pelepasan kepemilikan saat PEHA mengalami ARB berturut-turut, saham Masrizal susut menjadi 72,22 juta lembar atau setara 8,6 persen. Sedangkan pemegang saham di atas 5 persen lainnya menurut catatan KSEI adalah Kimia Farma Tbk. (KAEF) dengan kepemilikan 56,77 persen. Tidak berubah sejak akhir tahun lalu.
Saham PEHA sendiri bergerak dari Rp1.740 per lembar dan mengalami puncak pada Rp2.640 sehari sebelum Presiden Joko Widodo mendapatkan suntik vaksin Covid-19.
Baca Juga
Dengan mengacu harga pelepasan di puncak sebesar Rp2.640 maka penjualan saham PEHA sebanyak 3,8 juta lembar itu mendatangkan uang tunai sekitar Rp10,03 miliar.