Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia mencatat saham-saham sektor infrastruktur (Indeks Jakinfra) dalam sepekan terakhir melambung 4,95 persen menjadi 1.050.
Capaian ini menempatkan perusahaan infrastruktur mendatangkan keuntungan yang menarik bagi pelaku pasar modal meski masih di bawah indeks emiten tambang yang naik 10,75 persen, industri dasar (7,38 persen), perkebunan (5,67 persen), dan aneka industri (5,23 persen).
Kenaikan harga saham-saham infrastruktur ini jika dilihat lebih dalam masih ditopang oleh perusahaan BUMN dan anak usahanya. Sentimen sovereign wealth fund Indonesia dan besarnya anggaran pemerintah untuk pembangunan baik APBN dan APBD masih menjadi penggerak utama.
Pada tahun ini pemerintah menyiapkan anggaran infrastruktur senilai Rp414 triliun, naik 47 persen dibandingkan anggaran 2020.
Maka tidak heran, saham-saham BUMN infrastruktur maupun anak usahanya melonjak di atas rata-rata sektor ini. Dalam sepekan terakhir, saham BUMN PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) memberi keuntungan paling tinggi bagi pemiliknya yakni 11,49 persen dalam sepekan terakhir.
Selanjutnya, peningkatan harga saham dalam sepekan terakhir juga dinikmati oleh PT PP (persero) Tbk. (PTPP) yang melambung 11,41 persen, serta PT Waskita Karya (persero) Tbk. (WSKT) dengan kenaikan 10 persen.