Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Memanas, Saham Alat Berat Ikut Terbang

Saham emiten alat berat naik berkisar 2,5 persen hingga 5,6 persen dalam sepekan terakhir, menyusul sentimen positif dari kenaikan harga komoditas.
Loading Shovels Hitachi, salah satu produk PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA). Istimewa
Loading Shovels Hitachi, salah satu produk PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Tren kenaikan saham emiten tambang turut membawa berkah bagi penyedia alat berat. Prospek harga komoditas yang cerah disebut memantik permintaan alat berat untuk kebutuhan perkebunan maupun pertambangan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, dalam sepekan terakhir lima emiten alat berat kompak menguat. Penguatan dipimpin oleh saham PT Intraco Penta Tbk. yang naik 5,26 persen sepanjang pekan ini ke posisi 200

PT Hexindo Adiperkasa Tbk. juga menguat 4,26 persen sepanjang pekan ini. Pada penutupan di sesi akhir pekan, saham HEXA naik 0,88 persen ke level 3,430.

Penguatan saham juga dialami PT Kobexindo Tractors Tbk. yang menguat 4,24 persen sepanjang pekan. Di sesi terakhir pekan ini, saham KOBX naik 0,82 persen ke level 123.

Saham PT United Tractors Tbk. sebagai pemimpin pasar alat berat juga menguat 2,54 persen ke posisi 27.275. Total transaksi saham UNTR sepanjang pekan ini mencapai 25,3 juta lembar senilai Rp670,2 miliar.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa pergerakan saham emiten alat berat berhasil tersulut oleh tren kenaikan harga komoditas.

Sentimen itu pun membuat saham sektor itu sangat prospektif pada tahun ini. Kenaikan harga komoditas itu membuat para emiten berpeluang untuk memperbaiki kinerja keuangannya setelah dalam beberapa tahun terakhir tertekan karena harga komoditas yang lemah.

“Nantinya akan terjadi kenaikan permintaan terhadap produk alat berat beserta sparepartnya,” ujar Nafan kepada Bisnis, Kamis (7/1/2021).

Di antara saham sektor alat berat, Nafan merekomendasikan UNTR untuk dicermati investor karena peningkatan kinerja tentu akan membuat peluang pembagian dividen UNTR juga lebih baik. Apalagi, emiten itu terkenal cukup loyal membagikan dividen.

Sebelumnya, Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo mengatakan bahwa terdapat sektor yang menarik untuk dicermati seiring dengan proyeksi January Effect tahun ini, yaitu sektor konstruksi dan pertambangan.

“Dengan demikian, sektor alat berat pendukung pembangunan infrastruktur dan tambang itu juga prospektif seperti UNTR,” papar Frankie kepada Bisnis, belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper