Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak cenderung menguat pada Senin (4/1/2021) seiring dengan ekspektasi pasar terhadap pembatasan produksi dari OPEC +.
Pada pukul 13.27 WIB, harga minyak WTI kontrak Februari 2021 naik 1,75 persen atau 0,85 poin menjadi US$49,37 per barel.
Minyak Brent kontrak Maret 2021 juga meningkat 1,95 persen atau 1,01 poin menuju US$52,81 per barel.
Monex Investindo Futures dalam publikasi risetnya menyampaikan harga minyak telah mencatat level tertinggi US$49 di awal sesi Senin (4/1), dengan optimisme pasar terhadap kemungkinan OPEC+ untuk melanjutkan pembatasan produksinya pada pertemuan yang dijadwalkan hari ini.
"Peluang trading arga minyak berpotensi beli jika naik ke atas level resisten US$49,25, menguji kisaran US$49,75 - US$50,25," papar Monex.
Sebaliknya, jika harga minyak turun ke bawah level support US$48.75, harga minyak berpotensi jual menguji kisaran US$48.00 - US$48.35.
Baca Juga
Sementara itu, pada hari perdagangan terakhir 2020, harga minyak Brent untuk pengiriman Maret naik 17 sen menjadi US$51,80 per barel. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS juga naik 12 sen menjadi ditutup US$48,52 per barel.
Sepanjang 2020, harga minyak mentah Brent anjlok 21,5 persen, penurunan tahunan terbesar sejak 2015. Sementara itu, minyak mentah WTI merosot 20,5 persen, penurunan tahunan kedua dalam tiga tahun.
Kabar baik yang terselip dari kejatuhan harga minyak yaitu banderol Brent dan WTI telah naik lebih dari dua kali lipat sejak titik terendah pada April 2020.
Kenaikan tersebut merupakan imbas dari langkah produsen memangkas produksi untuk menyesuaikan dengan permintaan yang lebih lemah. Berita tentang distribusi vaksin virus corona juga mendorong harga minyak di kuartal IV/2020