Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Wamendag Minta ICDX Turut Kembangkan Blockchain di Indonesia

Fenomena blockchain yang saat ini tengah populer dapat menjadi instrumen perdagangan yang baik apabila dikembangkan secara optimal.
Lorenzo Anugrah Mahardhika
Lorenzo Anugrah Mahardhika - Bisnis.com 04 Januari 2021  |  10:37 WIB
Wamendag Minta ICDX Turut Kembangkan Blockchain di Indonesia
Presiden Direktur Indonesia Clearing House (ICH) Nursalam (dari kiri) bersama Dirut Indonesia Commodity & Derivative Exchange (ICDX) Lamon Rutten, dan Presdir PT ICDX Logistik Berikat Petrus Tjandra memperlihatkan timah batangan, di Jakarta, Senin (4/3/2019). - Bisnis/Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga meminta seluruh pemangku kepentingan dalam perdagangan, seperti Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (ICDX) untuk mengembangkan sistem perdagangan digital guna meningkatkan perekonomian negara.

Ia mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan dan mengembangkan perdagangan guna memberi nilai tambah bagi perekonomian Indonesia. Salah satu bentuk komitmen tersebut adalah tercapainya Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) pada 2020 lalu.

Jerry melanjutkan, Kementerian Perdagangan juga terus fokus untuk mengembangkan perdagangan secara digital. Perkembangan teknologi dan arus globalisasi yang kian deras membuat sistem perdagangan digital menjadi amat penting untuk kemajuan perekonomian.

Ia mencontohkan, fenomena blockchain yang saat ini tengah populer dapat menjadi instrumen perdagangan yang baik apabila dikembangkan secara optimal. Untuk itu, ia meminta para pemangku kepentingan terkait, seperti ICDX, untuk turut terlibat dalam pengembangan tersebut.

“Kementerian Perdagangan, melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dapat turut membantu proses ini sebagai fasilitator,” katanya dalam Pembukaan Perdana Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia 2021, Senin (4/1/2021).

Adapun, ICDX berhasil membukukan catatan positif untuk perdagangan multilateral di tahun 2020 dengan nilai transaksi mencapai Rp18 triliun.

CEO ICDX Lamon Rutten mengatakan pertumbuhan signifikan ini menunjukkan berkembangnya minat para investor terhadap produk berjangka komoditi khususnya produk multilateral. Pandemi Covid-19 pun terbukti tidak menjadi hambatan.

"Sebaliknya, investor justru melihat peluang investasi pada perdagangan produk-produk multilateral ICDX,” katanya.

Sebagai kontrak spot multilateral forex pertama di Asia Tenggara, GOFX (Gold, Oil, Forex) telah mengalami pertumbuhan volume yang fantastis sejak diperkenalkan kepada publik di tahun 2018, tumbuh 1.991 persen pada 2020.

Rata-rata kenaikan volume transaksi mencapai sekitar 900 persen setiap tahunnya. Secara keseluruhan, transaksi GOFX ini turut berkontribusi secara signifikan dalam pertumbuhan volume transaksi multilateral di bursa ICDX.

Mendukung pertumbuhan tersebut, ICDX juga telah meluncurkan 6 kontrak derivatif baru di tahun 2020, yakni kontrak berjangka minyak mentah berbasis USD, kontrak spot emas berbasis rupiah, dan beberapa kontrak spot cross rate valuta asing.

Menyambut tahun 2021, ICDX menargetkan adanya peningkatan yang signifikan melalui pengembangan berbagai kontrak derivatif multilateral baru di tahun 2021, serta program edukasi dan literasi untuk berbagai kalangan, terutama generasi muda yang tertarik dengan pasar finansial.

ICDX juga akan melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak sebagai partner dalam mengembangkan industri perdagangan berjangka komoditi Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bursa berjangka icdx blockchain
Editor : Hafiyyan

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top