Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Baru, Semangat Baru, Yield SUN Turun ke Bawah 6 Persen

Penurunan yield SUN tenor 10 tahun salah satunya disebabkan oleh pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia hingga ke level terendah sepanjang sejarah.
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan imbal hasil atau yield obligasi pemerintah bertenor 10 tahun kian turun ke bawah 6 persen pada perdagangan awal 2021 ini.

Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (4/12/2020) pukul 13.00 WIB, yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun berada pada level 5,86 persen. Posisi tersebut jauh di bawah yield pada awal tahun lalu pada posisi 7,10 persen. 

Di sepanjang 2020, yield SUN 10 tahun sempat menyentuh level tertinggi pada 24 Maret 2020 sebesar 8,37 persen. Pergerakan yield mulai stabil di bawah 6 persen sejak 22 Juli 2020.

Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto mengatakan penurunan yield SUN tenor 10 tahun salah satunya disebabkan oleh pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia.

“Suku bunga BI 7-Day Reserve Repo Rate dipangkas 125 bps menjadi 3,75 persen dan LPS menjamin akan menurunkan suku bunga juga sebesar 200 bps menjadi 4,5 persen. Keduanya berada di level terendah sepanjang sejarah,” kata Handy, Senin (4/12/2020).

Hal itu pun masih direspons positif oleh pelaku pasar hingga awal 2021 ini. Penurunan yield ke level 5,86 persen pada hari ini tetap diapresiasi walaupun masih di bawah rekor terendah sepanjang sejarahnya pada 9 Februari 2012.

Lebih lanjut, Handy menunjukkan berdasarkan indeks BINDO, investasi di SUN mencatatkan return sebesar 14,7 persen secara total (total return) sebesar 14,7 persen pada 2020.

“Tahun 2020 merupakan tahun ketiga berturut-turut bagi obligasi outperform dari saham,” imbuh Handy.

Adapun, obligasi dengan tenor panjang memberikan imbal hasil paling tinggi seiring dengan kurva yield rupiah bergerak turun dengan rata-rata sebesar 114 bps. Handy mengatakan seri benchmark SUN dengan tenor terpanjang 20 tahun (FR083) memberikan imbal hasil sebesar 18,51 persen seiring dengan yield-nya turun 103 persen pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper