Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos OJK Optimisis 2021 Jadi Momentum Kebangkitan Pasar Modal

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan sejumlah indikator di pasar modal menunjukkan hasil yang positif jelang 2021 ini.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso ketika memberikan laporan dalam Seremoni Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2021, Senin (4/1/2021).
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso ketika memberikan laporan dalam Seremoni Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2021, Senin (4/1/2021).

Bisnis.com, JAKARTA — Beragam pencapaian pasar modal di akhir 2020 lalu dinilai sebagai momentum kebangkitan pasar modal setelah sempat tertekan akibat pandemi yang melanda dunia.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan sejumlah indikator di pasar modal menunjukkan hasil yang positif jelang 2021 ini. Salah satunya indeks harga saham gabungan (IHSG) yang mulai bergerak di sekitar level 6.000.

Selama beberapa pekan terakhir di 2020, IHSG cukup lama berada di sekitar 6.000 bahkan tertinggi pernah di level 6.165,6 pada 21 Desember 2020, meski pada perdagangan terakhir (30/12/2020) ditutup di level 5.979,07 atau terkontraksi 5,09 persen secara year to date.

Di sisi lain, pasar surat berharga negara atau SBN juga terus mengalami penguatan dengan yield turun 105 bps secara year to date. Tercatat, benchmark SBN 1 tahun berada di level 3,64 persen, atau terendah sepanjang sejarah.

“Ini adalah momentum bangkitnya pasar modal, untuk raising fund di pasar modal,” ujar Wimboh ketika menyampaikan laporannya dalam Seremoni Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2021, Senin (4/1/2021).

Wimboh menuturkan bangkitnya pasar modal Indonesia juga tercermin dari beberapa capaian penting di tahun 2020, antara lain peningkatan transaksi investor sebesar 73 persen dari tahun sebelumnya, dengan transaksi investor ritel yang meningkat 4 kali lipat dan merupakan tertinggi di ASEAN.

Selain itu, jumlah investor pasar modal naik 56 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 3,88 juta investor dan didominasi oleh investor domestik yang berumur di bawah 30 tahun atau kaum investor milenial yang tercatat mencapai 54,79 persen dari total investor.

Selanjutnya, Wimboh mengatakan minat korporasi untuk menggalang dana melalui penawaran umum juga masih terjaga di masa pandemi. Terbukti, sepanjang 2020 terdapat 53 emiten baru dengan 51 perusahaan tercatat di bursa.

“Ini merupakan tertinggi di ASEAN, dengan nilai penghimpunan dana sebesar Rp118,7 triliun,” tuturnya.

Dari sisi pasar modal syariah, Indonesia juga mendapat pengakuan global sebagai The Best Islamic Capital Market 2020 dari Global Islamic Finance Awards, yang didukung Roadmap Pasar Modal Syariah 2020-2024.

“Jadi indikasi tersebut memberikan keyakinan kita bahwa pasar modal Indonesia sudah mulai bangkit,” tukas Wimboh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper