Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten anyar PT Solusi Sinergi Digital Tbk. melesat dan langsung terkena auto reject atas (ARA) pada saat pertama kali diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia hari ini, Rabu (30/12/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, saham dengan kode WIFI itu melonjak 24,53 persen ke level Rp660 per saham setelah perdagangan perdananya dibuka pada Rabu (30/12/2020). Adapun kapitalisasi pasar WIFI tercatat sebesar Rp1,29 triliun.
Solusi Sinergi Digital baru saja mencatatkan sahamnya di BEI pada Rabu (30/12/2020) lewat penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
WIFI menjadi emiten ke-51 pada tahun 2020 yang mencatatkan sahamnya di bursa. Dengan demikian, perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi ini menjadi perusahaan tercatat ke-713 di BEI.
Dalam aksi IPO ini, WIFI melepas sebanyak 156,55 juta saham atau setara dengan 8,04 persen dari modal ditempatkan. Harga pelaksanaan ditetapkan senilai Rp530 per saham. Dengan demikian, WIFI mengantongi Rp83 miliar dari aksi IPO ini.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek adalah PT Indo Capital Sekuritas.
Baca Juga
Bersamaan dengan IPO, Solusi Sinergi Digital juga akan akan menerbitkan 283,02 juta saham dalam rangka konversi utang kepada PT Prambanan Investasi Sukses (PIS) dan PT Investasi Gemilang Maju (IGM).
Jumlah tersebut setara 14,54 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dan konversi utang. Dengan begitu, kepemilikan publik setelah IPO dan konversi utang adalah sebesar 22,58 persen.
Sebagai pemanis, Solusi Sinergi Digital juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 351.661.600 atau sebanyak-banyaknya 23,33 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh sebelum IPO.
Waran itu yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham baru, dengan rasio 5 saham baru akan mendapatkan 4 waran seri I.
Waran ini memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp100,- setiap sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp690. Adapun seluruh dana hasil pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan untuk modal kerja.