Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana PSBB Bikin IHSG Merana Saat Bursa Asia Pesta Pora

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,94 persen d saat bursa Asia menguat tajam. Sentimen wacana penerapan PSBB hingga larangan masuk warga negara asing dinilai menjadi penyebab banyaknya aksi jual hari ini.
Pengunjung berada didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di lantai Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (13/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung berada didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di lantai Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (13/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah hampir 1 persen pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (29/12/2020). IHSG mengalami nasib kurang mujur karena mayoritas bursa Asia justru menguat tajam.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 57,38 poin atau 0,94 persen ke level 6.036,17. Hingga sesi pertama, indeks melemah 0,29 persen ke posisi 6.075,74. Indeks makin melorot di awal sesi kedua.

Pada pukul 13.55 WIB, IHSG turun 0,79 persen atau 48,11 poin menjadi 6.045,44. Tak lama pada pukul 14.05 WIB, IHSG koreksi 1,05 persen ke level 6.029,31. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di rentang 

Sebanyak 154 saham menguat, 331 saham melemah, 137 saham stagnan dibandingkan dengan posisi kemarin. Indeks melorot seiring dengan tekanan terhadap saham-saham big caps.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. turun masing-masing 0,22 persen dan 1,65 persen. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga terpantau anjlok 1,53 persen.

Dari sisi nilai transaksi, saham PT Aneka Tambang Tbk. dan PT Indosat Tbk. juga turut menyeret indeks ke zona merah. Saham ANTM turun 2,75 persen setelah mencetak transaksi Rp1,5 triliun. Saham ISAT juga terjungkal 6,64 persen dan mencetak nilai transaksi Rp485, 9 miliar.

Sejumlah sentimen negatif memang menyelimuti indeks pada perdagangan hari ini. Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyampaikan pada awal 2021 sudah jelas sektor pariwisata dan penerbangan akan kena pukulan akibat penutupan seluruh penerbangan internasional masuk ke Indonesia.

"Selain itu, ada rencana penerapan PSBB ketat di DKI Jakarta, sebagai pusat perekonomian Indonesia, jika penderita Covid19 meningkat. Kedua hal tersebut menjadi sinyal buruk bagi market," papar Edwin, Selasa (29/12/2020).

Sementara itu, - Bursa saham di kawasan Asia terus mendapat angin segar dari sentimen stimulus segede gaban di Amerika Serikat. Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix di Jepang melesar 1,74 persen, disusul indeks Hang Seng di Hong Kong yang juga menguat 0,88 persen.

Indeks Kospi di Korea Selatan juga menggeliat setelah mencetak kenaikan 0,42 persen. Tidak ketinggalan, bursa saham Australia juga bergelora setelah indeks S&P/ASX 200 menguat 0,53 persen.

Kinerja mayoritas bursa saham di Asia yang menguat sejalan dengan tren di Wall Street yang melesat berkat persetujuan stimulus dampak corona dan pendanaan pemerintahan. Sebelunya, indeks S&P 500 dan indeks Dow Jones Industrial Average menyentuh level tertinggi sepanjang masa.

Pelaku pasar menyambut gembira paket bantuan di Amerika Serikat bernilai ratusan miliar dolar. Ditambah dengan pendanaan pemerintahan, total yang dikeluarkan bernilai US$2,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper