Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Depan Banyak Proyek Infrastruktur, Saham Anak BUMN Karya Menjulang

Saham-saham anak usaha BUMN karya menguat tajam secara bersamaan pada sesi pertama perdagangan hari ini, Senin (28/12/2020). Anggaran infrastruktur ratusan triliun dan pembentukan sovereign wealth fund menjadi salah dua katalis positif pergerakan saham anak BUMN karya.
Ilustrasi kegiatan konstruksi Jakarta./Bloomberg/Dimas Ardian
Ilustrasi kegiatan konstruksi Jakarta./Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten milik badan usaha milik negara di sektor konstruksi atau BUMN karya kompak melejit di babak pertama perdagangan hari ini, Senin (28/12/2020). Pemulihan kinerja seiring dengan pembangunan infrastruktur pada tahun depan disinyalir menjadi katalis positif. 

Saham PT Waskita Beton Precast Tbk. atau Waskita Beton naik 11,28 persen ke posisi 296 di sesi pertama. Saham WSBP dibuka di level 278 atau menguat 12 poin dibandingkan dengan penutupan sesi terakhir. 

Saham anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk. tersebut diperdagangkan sebanyak 1,48 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp440,43 miliar. Investor asing mencetak net buy dengan torehan Rp4,11 miliar.

Saham PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. juga naik 8 persen ke level 270 pada sesi pertama. Saham WEGE diperdagangkan sebanyak 245 juta lembar dengan nilai transaksi Rp68,86 miliar. Investor asing juga tercatat net buy dengan nilai hampir Rp1 miliar.

Anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. lainnya, yaitu PT Wijaya Karya Beton Tbk. juga mencetak kenaikan harga saham signifikan sebesar 3,47 persen. Saham WTOn ditransaksikan sebanyak 51,75 juta lembar dengan nilai transaksi Rp21,54 miliar.

Dalam sebulan terakhir, saham WSBP, WEGE, dan WTON bergerak impresif. Saham WSBP melejit 37,04 persen sedangkan saham WEGE menguat 14,41 persen. Adapun saham WTON sudah naik 20,81 persen.

Untuk diketahui, tahun depan pemerintah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan infrastruktur sebesar Rp417,8 triliun. Kebijakan pembangunan infrastruktur tahun depan diarahkan untuk penguatan infrastruktur digital dan mendorong efisiensi logistik dan konektivitas. 

Di samping itu, tahun depan sudah beroperasi Nusantara Investment Authority, lembaga pengelola investasi atau sovereign wealth fund bentukan negara. Pembentukan SWF memang digadang-gadang bakal memberikan benefit BUMN Karya karena menjadi berpotensi menjadi  pendanaan baru bagi proyek-proyek infrastruktur. 

Lembaga ini  akan memiliki modal sebesar Rp75 triliun yang mana tahap awal akan disetor Rp15 triliun. Nusantara Investment Authority merupakan lembaga yang dibentuk melalui UU Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja yang diberi kewenangan khusus guna mengelola dana investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper