Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Milik TP Rachmat Teken Perjanjian Kredit dengan BBCA

PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) melakukan perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).
Armada milik PT Adi Sarana Armada (ASSA) Tbk./Repro-assa.co.id
Armada milik PT Adi Sarana Armada (ASSA) Tbk./Repro-assa.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten milik taipan TP Rachmat, PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA), menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) senilai Rp150 miliar.

Informasi atau fakta material tersebut disampaikan Corporate Secretary ASSA Hindra Tanujaya melalui surat kepada otoritas Bursa Efek Indonesia. Adapun tujuan dari kredit tersebut adalah untuk pembiayaan pembelian unit kendaraan baru.

“Perseroan melakukan penandatanganan Perjanjian Kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk ('Bank) atas fasilitas kedit sebesar Rp. 150.000.000.000,- untuk pembiayaan pembelian unit kendaraan baru,” demikian tertulis dalam surat itu, dikutip Bisnis, Kamis (24/12/2020)

Lebih lanjut, perseroan menyampaikan dampak atas fasilitas kredit yang diterima dari bank terhadap kegiatan usaha perseroan antara lain terjadinya pembelian Pembelian unit kendaraan untuk disewakan kepada pelanggan Perseroan.

Kemudian, dengan adanya pembelian tersebut, revenue atau pendapatan perseroan juga diproyeksikan akan meningkat sehingga kegiatan usaha emiten di bidang jasa, perdagangan, dan pengangkutan darat ini berkembang.

Sementara itu, Adi Sarana Armada menawarkan 600 juta obligasi konversi. Setiap pemegang saham 453 saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada 7 Januari 2021 berhak memperoleh 80 hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak satu unit obligasi konversi dengan harga pelaksanan Rp750. Jumlah dana yang akan diterima oleh perseroan dalam penambaham modal HMETD (PMHMETD) I senilai Rp450 miliar.

Adapun, obligasi konversi emiten berkode saham ASSA itu memiliki tenor 7 tahun dan jatuh tempo pada 20 Januari 2028.

Dalam aksi korporasi itu, pemegang saham existing ASSA, yaitu PT Adi Dinamika Investindo, PT Daya Adicipta Mustika, Prodjo Sunarjanto Sekar Pantjawati, TP Rachmat, dan Erida menyatakan tidak akan melaksanakan haknya untuk membeli obligasi konversi ASSA.

Pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli obligasi konversi ASSA berisiko mengalami dilusi atas kepemilikan saham sebesar maksimum 15,01 persen.

International Financial Corporation akan menjadi pembeli siaga dalam penerbitan obligasi konversi Adi Sarana Armada.

Dengan demikian, IFC akan menggenggam 9,4 persen saham ASSA ketika obligasi konversi dialihkan menjadi saham apabila IFC melaksanakan pengalihan kewajiban lima pemegang saham utama dan masyarakat melaksanakan HMETD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper