Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Lesu, Kurs Jisdor Melemah 2 Hari Beruntun

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.218 per dolar AS, turun 38 poin atau 0,26 persen dari posisi Rp14.180 pada Senin (21/12/2020).
Karyawan menghitung dolar AS di Jakarta, Rabu (18/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menghitung dolar AS di Jakarta, Rabu (18/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah kembali melemah pada perdagangan Selasa (22/12/2020) berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor)

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.218 per dolar AS, turun 38 poin atau 0,26 persen dari posisi Rp14.180 pada Senin (21/12/2020).

Sementara itu, rupiah dibuka koreksi 10 poin atau 0,07 persen menjadi Rp14.140 per dolar AS, sedangkan indeks dolar AS naik 0,17 persen menuju 90,195.

Sebelumnya, Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat ruang penguatan rupiah masih ada walau terbatas hingga akhir tahun nanti. Namun, volume perdagangan diperkirakan berkurang.

“Kalau dilihat volume perdagangan mulai menipis karena 2020 tinggal kurang lebih 2 minggu,” tutur Josua, Senin (21/12/2020).

Josua memperkirakan rupiah bakal menguat pada kisaran Rp14.100 - Rp14.175 per dolar AS dalam sepekan ini. Sementara untuk Selasa (21/12/2020), rupiah diperkirakan bergerak pada rentang Rp14.075 - Rp14.175 per dolar AS.

Josua mengatakan pelemahan rupiah yang terjadi pada Senin kemarin lebih disebabkan oleh tekanan dolar AS. Adapun, greenback menguat hampir 0,4 persen terdorong oleh pelemahan poundsterling di Inggris.

“Ada wacana bahwa Inggris akan kembali memberlakukan lockdown karena ditemukan virus baru yang bisa mempengaruhi vaksinasi yang sudah berjalan di Inggris,” jelas Josua, Senin (21/12/2020).

Selain itu, poundsterling juga melemah mengikuti perkembangan Brexit yang belum selesai. Hal itu menambah kekuatan indeks dolar AS sehingga sejumlah mata uang di Asia parkir di zona merah kemarin.

Pelemahan rupiah yang relatif lebih terbatas disebut Josua mendapat topangan dari rilis data makroekonomi yang memuaskan baru-baru ini. Perbaikan indeks manufaktur hingga tingkat impor diharapkan memberi indikasi investasi akan masuk ke Indonesia di masa depan.

Selain itu, sentimen positif juga datang dari stimulus AS yang akan segera diumumkan. Apabila stimulus itu disepakati, dolar AS akan melemah karena banjir likuiditas dan mata uang emerging market bakal diburu.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper