Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelayaran terintegrasi PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. akan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure hingga US$88 juta.
Anggaran capex itu lebih tinggi 34,35 persen dari anggaran capex pada 2020 yang senilai US$65,5 juta.
Direktur Utama Humpuss Intermoda Trans Budi Haryono mengatakan capex pada tahun depan akan digunakan untuk penambahan armada berupa 6 unit kapal.
“Ini ambisi yang sudah kami perhitungkan dengan matang, mudah-mudahan ada peluang yang baik. Penambahan kapal sebanyak 6 unit sebesar US$88 juta,” kata Budi dalam paparan publik daring, Senin (21/12/2020).
Emiten dengan kode saham HITS tersebut bermaksud membeli 6 unit kapal yang terdiri dari 1 unit kapal Floating Storage Regasification Unit (FSRU), 1 unit kapal tanker minyak, 1 unit kapal tanker kimia, 1 unit kapal tanker LPG, dan 2 unit kapal Harbour Tug.
Perinciannya kapal FSRU yang akan dibeli berkapasitas 15.000 metrik ton dan kapal pengangkut minyak dengan bobot 90.000 - 110.000 DWT (deadweight tonnage).
Baca Juga
Sementara kapal pengangkut bahan kimia yang akan dibeli berkapasitas 4.000 - 6.000 meter kubik yang akan digunakan untuk mengangkut metanol.
Kapal pengangkut LPG ukuran menengah dengan kapasitas 22.000 metrik ton direncanakan untuk. mengangkut elpiji milik Pertamina.
“Dan 2 unit harbour tug untuk proyek kontrak dengan Pelindo dan proyek di Amurang,” imbuh Budi sambil mengatakan hingga akhir kuartal III/2020 perseroan memiliki 41 unit kapal.
Agresivitas HITS berbelanja kapal pada 2021 merupakan upaya perseroan melanjutkan ekspansi bisnis yang sempat tertunda pada 2020.
Pada 2020 ini HITS menganggarkan belanja modal senilai US$65,5 juta yang rencananya bakal digunakan untuk pembelian 3 unit kapal, masing-masing 1 unit untuk kapal FSRU, tanker minyak, dan offshore support vessel.
“Investasi ini tidak terealisasi karena mulai Maret ada pandemi maka rencana bisnis mengalami perubahan,” jelas Budi.
HITS pun mengambil langkah back-to-back atau sewa kapal alih-alih membeli kapal baru di sepanjang 2020 yang terdiri dari 1 kapal FSRU dan 1 kapal offshore support vessel.
Pembelian 1 unit kapal FSRU untuk penggunaan permanen pun ditunda ke 2021 yang akan diguankan untuk penyewaan kepada Pelindo.
Kapal tanker minyak tidak jadi ditambah maupun disewa karena terjadi penurunan kebutuhan pada masa pandemi.