Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Masih Lesu Walau Ramai Sentimen Positif

Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah tipis 0,04 persen menjadi Rp14.125 per dolar AS pada akhir perdagangan Rabu (16/12/2020).
Karyawan menghitung dolar AS di Jakarta, Rabu (18/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menghitung dolar AS di Jakarta, Rabu (18/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang rupiah tidak mampu menangkap optimisme pelaku pasar terkait dengan vaksin Covid-19 yang akan didistribusikan gratis kepada masyarakat maupun informasi tidak adanya PSBB ketat di masa depan.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah tipis 0,04 persen menjadi Rp14.125 per dolar AS pada akhir perdagangan Rabu (16/12/2020).

Rupiah menjadi mata uang terburuk kedua di kawasan Asia atau hanya lebih baik ketimbang pelemahan won Korea Selatan sebesar 0,91 persen.

Selanjutnya, yen Jepang dan dolar Singapura menguat paling tinggi pada hari ini masing-masing sebesar 0,33 persen dan 0,28 persen.

Sementara itu indeks dolar AS tercatat melemah 0,33 persen menjadi 90.176.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pada hari ini sebenarnya terdapat sentimen positif dari keputusan pemerintah untuk tidak memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat pada periode Natal dan Tahun Baru.

Hal itu membuat pelaku pasar kembali masuk ke pasar keuangan Indonesia karena kekhawatiran mengenai PSBB ketat tidak terkonfirmasi.

Adapun, pemerintah akan memberlakukan kebijakan pengetatan terukur dan terkendali pada saat Natal dan Tahun Baru berupa kebijakan bekerja dari rumah, larangan perayaan tahun baru di seluruh provinsi, serta pembatasan jam operasional pusat perbelanjaan dan rumah makan.

“Untuk perdagangan besok pagi, mata uang rupiah kemungkinan dibuka melemah di level Rp14/105 — Rp14.155,” kata Ibrahim, Rabu (16/12/2020).

Dari luar negeri, sentimen kemajuan perkembangan vaksin Covid-19 juga meningkatkan sentimen risiko. Ibrahim menunjukkan vaksin mRNA-1273 milik Moderna Inc . tampaknya akan menerima otorisasi peraturan AS dalam minggu ini. 

AS juga memperluas program peluncurannya untuk BNT162b2, vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc. dan BioNTech SE yang dapat melihat ribuan lebih petugas kesehatan diinokulasi. 

Pada saat rupiah terdepresiasi, indeks di bursa saham justru kembali bertenaga. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 108,27 poin atau 1,83 persen ke level 6.118,40. Posisi IHSG hari ini adalah yang tertinggi sejak 29 Januari 2020.

Sebanyak 275 saham menguat,  209 saham melemah, dan 223 saham stagnan. Seluruh sektor saham menguat, dipimpin oleh sektor finansial dan infrastruktur masing-masing sebesar 1,41 persen dan 3,19 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper