Bisnis.com, JAKARTA – Pembentukan holding rumah sakit Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini memasuki fasi ketiga menyusul perjanjian kerja sama operasional PT Pertamina Bina Medika IHC dengan sejumlah RS BUMN lain.
PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) IHC selaku holding rumah sakit BUMN pada Rabu (16/12/2020) melakukan penandatanganan kerja sama operasional dengan 34 RS BUMN yang dikelola oleh 18 perusahaan RS BUMN.
Fase ketiga dari pembentukan holding BUMN ini merupakan kelanjutan dari dua fase sebelumnya. Adapun fase perdama dilaksanakan pada akhir Maret 2020 yang ditandai dengan akuisisi PT Rumah Sakit Pelni oleh PT Pertamedika IHC.
Proses ini dilanjutkan dengan tercapainya fase 2 pada 7 Agustus 2020 dengan penandatanganan kerja sama 7 perusahaan RS BUMN ke dalam bagian Pertamedika IHC.
Menteri BUMN Erick Thohir memaparkan ada empat strategi yang akan ditempuh untuk merealisasikan pembentukan Holding RS BUMN. Langkah tersebut antara lain penyediaan layanan kesehatan berkualitas, peningkatan jaringan dan skala, pengembangan kapabilitas dan inovasi, serta integrasi dan kolaborasi ekosistem kesehatan nasional.
“Pembentukan Holding RS BUMN ini diharapkan tak hanya mampu menjadi semangat dalam memberikan kemudahan untuk melayani masyarakat namun juga mampu meningkatkan peran dalam menjaga ketahanan kesehatan nasional,” ungkap Erick di sela-sela penandatanganan Kerja sama Operasional RT BUMN Tahap III, Rabu (16/12/2020).
Pada fase ini, Pertamedika IHC melakukan kerjasama manajemen operasional dengan 34 RS BUMN yang dikelola oleh 18 PT Rumah Sakit BUMN, antara lain:
- PT Cut Meutia Medika Nusantara, dengan induk BUMN PT Perkebunan Nusantara I
- PT Tembakau Deli Medica, dengan induk BUMN PT Perkebunan Nusantara II
- PT Sri Pamela Medika Nusantara, dengan induk BUMN PT Perkebunan Nusantara III
- PT Prima Medika Nusantara, dengan induk BUMN PT Perkebunan Nusantara IV
- PT Nusa Lima Medika, dengan induk BUMN PT Perkebunan Nusantara V
- PT Agro Medika Nusantara, dengan induk BUMN PT Perkebunan Nusantara VII
- PT Kalimantan Medika Nusantara, dengan induk BUMN PT Perkebunan Nusantara XIII
- PT Pindad Medika Utama, dengan induk BUMN PT Pindad (Persero)
- PT Bukit Asam Medika, dengan induk BUMN PT Bukit Asam Tbk
- RS LNG Badak, dengan induk BUMN PT Badak LNG
- PT Prima Husada Cipta Medan, dengan induk BUMN PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
- PT Petro Graha Medika, dengan induk BUMN PT Petrokimia Gresik
- PT Kaltim Medika Utama, dengan induk BUMN PT Pupuk Kaltim
- PT Graha Pusri Medika, dengan induk BUMN PT Pupuk Sriwijaya
- PT Cipta Nirmala, dengan induk BUMN PT Semen Gresik
- RS Antam Medika, dengan induk BUMN PT Antam
- RSI Garam Kalianget, dengan induk BUMN PT Garam (Persero)
- RS Semen Padang, dengan induk PT Semen Indonesia
Adapun model kerjasama manajemen operasional meliputi 5 ruang lingkup utama meliputi Operasional, Tenaga SDM Perbantuan, Pemasaran, Pengembangan Keilmuan dan Sistem Informasi & Teknologi
Pada kesempatan yang sama, Pertamedika IHC juga meneken kerja sama dengan Universitas Indonesia dalam pengelolaan Rumah Sakit Universitas Indonesia. Adapun RS ini merupakan rumah sakit pendidikan yang dimiliki Universitas Indonesia.
Upaya ini adalah untuk mewujudkan target pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan berkualitas dan terjangkau untuk seluruh masyarakat Indonesia.