Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah dibuka melemah pada perdagangan Selasa (15/12/2020) berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor).
Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.171 per dolar AS, turun 13 poin atau 0,09 persen dari posisi Rp14.158 pada Senin (14/12/2020).
Sementara itu, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 42 poin atau 0,30 persen ke level Rp14.137 per dolar AS. Indeks dolar AS terpantau melemah 0,079 poin atau 0,09 persen ke level 90,632 pada pukul 09.57 WIB.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah masih berpotensi melanjutkan koreksinya pada perdagangan hari ini, Selasa (15/12/2020). Ekonom CORE Yusuf Rendy Manilet mengatakan, pergerakan rupiah Senin kemarin salah satunya dipengaruhi oleh isu pengadaan vaksin virus corona.
Dari luar negeri, beberapa negara telah melakukan tahap penyuntikan vaksin seperti Inggris, China dan juga Amerika Serikat. Sementara itu, dari dalam negeri, Indonesia telah menyiapkan penyediaan vaksin untuk masyarakatnya.
Sementara itu, negosiasi Inggris dan Uni Eropa terkait perjanjian perpisahan kedua pihak juga ikut mempengaruhi pelemahan nilai rupiah. Yusuf memprediksi, sentimen ini akan berdampak cukup besar terhadap pergerakan nilai rupiah pada pekan ini.
Sementara, saat ini tidak terlalu banyak sentimen positif dari dalam negeri yang mempengaruhi pergerakan rupiah.
“Hal tersebut kemudian yang berdampak pada konsolidasi rupiah pada hari ini,”katanya saat dihubungi pada Senin (14/12/2020).
Yusuf memprediksi, nilai rupiah berpotensi kembali terkoreksi pada Selasa besok. Hal ini terjadi seiring dengan minimnya sentimen dari dalam negeri dan konsolidasi pasar keuangan dari luar negeri.
“Kemungkinan kisaran pergerakan rupiah besok [hari ini] akan berada di level Rp14.050-Rp14.145,” pungkasnya.