Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat, Saham BBCA Diborong Asing

Pada pukul 09.01 WIB, IHSG naik 0,69 persen atau 41,16 poin menjadi 5.979,49. Terpantau 224 saham menguat, 41 koreksi, dan 173 stagnan.
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Senin (14/12/2020) seiring dengan masuknya investor asing.

Pada pukul 09.01 WIB, IHSG naik 0,69 persen atau 41,16 poin menjadi 5.979,49. Terpantau 224 saham menguat, 41 koreksi, dan 173 stagnan.

Investor asing melakukan net buy Rp7,54 miliar. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi incaran utama dengan net buy Rp28,6 miliar. Saham BBCA naik 1,41 persen menuju Rp34.150.

Pada perdagangan sebelumnya, Jumat (11/12/2020), IHSG terpantau parkir di level 5.938,33 setelah ditutup menguat tipis 0,08 persen. Adapun pergerakan didorong oleh sektor properti yang naik 2,38 persen dan agrikultur yang naik 2,10 persen.

Dalam publikasi risetnya, Institutional Research MNC Sekuritas menuliskan menutup pekan kemarin, Jumat (11/12), IHSG menguat tipis 0,1% ke level 5,938.

Selama IHSG belum mampu menguat di atas 6,004, maka diperkirakan pergerakan IHSG berpotensi terkoreksi ke area 5,830-5,880 untuk membentuk bagian dari wave [v] dari wave 3. Selama IHSG tidak terkoreksi ke bawah 5,775 atau bahkan 5,563, maka IHSG masih berpeluang menguat kembali untuk menguji area 6,000-6,010.

"Namun, apabila IHSG turun di bawah 5,563, maka IHSG sudah terkonfirmasi menyelesaikan wave 3 dan akan membentuk wave 4 ke area 5,500-5,650 terlebih dahulu," paparnya.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher menyebut pergerakan indeks komposit akhir pekan lalu cukup terbatas diakibatkan banyaknya ketidakpastian terlebih setelah stimulus Amerika Serikat tak kunjung disetujui dan naiknya angka pengangguran.

Adapun, dia memproyeksikan IHSG bergerak melemah pada awal perdagangan pekan ini. Pasalnya, Dennies mengatakan secara teknikal pergerakan saat ini masih berpotensi mengalami koreksi dalam jangka pendek.

“Investor masih menanti perkembangan terkait stimulus Amerika Serikat dan distribusi vaksin di Indonesia. Selain itu perlu diwaspadai peningkatan kasus Covid-19 dari dalam negeri beberapa hari terakhir,” ujarnya dalam riset harian yang dikutip Bisnis, Senin (14/12/2020)

Dia juga mengatakan indeks akan bergerak pada level resistance 2 di 5.998 dan resistance 1 di 5.968. Sementara level support 1 di 5.916 dan support 2 di 5.894.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper