Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah menguat pada perdagangan Kamis (10/12/2020) berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor)
Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.130 per dolar AS, menguat 34 poin atau 0,24 persen dari posisi Rp14.164 pada Selasa (8/12/2020).
Sementara itu, hingga pukul 09.11 WIB, rupiah naik 13,5 poin atau 0,1 persen menjadi Rp14.096,5 per dolar AS. Sedangkan indeks dolar AS koreksi 0,01 persen menjadi 91,075.
Sebelumnya, analis menilai nilai tukar rupiah berpotensi menguat terbatas pada perdagangan Kamis (10/12/2020) setelah libur Pilkada Serentak 2020 pada Rabu (9/12/2020). Namun, investor perlu mewaspadai rebound dolar AS.
"Pada perdagangan Kamis (10/12/2020), kemungkinan mata uang rupiah akan dibuka menguat sebesar 10 sampai 30 poin di level Rp14.090 — Rp.14.140," papar Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim.
Dari dalam negeri, data cadangan devisa bulan November dilaporkan mengalami penurunan sebesar US$100 juta ke US$133,6 miliar. Nominal cadangan devisa Indonesia lebih rendah dari yang diperkirakan bakal naik dan mencapai US$136,2 miliar pada November 2020.
Baca Juga
Cadangan devisa RI mengalami penurunan tiga bulan beruntun sebesar US$3,6 miliar dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.
Secara bersamaan CoronaVac (vaksin Covid-19 buatan Sinovav) tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu (6/12/2020) malam dan sudah diangkut ke PT Bio Farma (Persero). Namun, pelaksanaan vaksinasi masih harus melalui tahapan evaluasi dari Badan POM guna memastikan aspek mutu dan efektivitas dan fatwa MUI untuk aspek halal.
“Penurunan cadangan devisa tiga bulan secara beruntun dan kelanjutan kapan vaksin akan didistribusikan dan bisa digunakan untuk masyarakat telah menahan penguatan mata uang rupiah,” ungkapnya.
Ibrahim menyatakan, kongres AS siap untuk memberikan suara minggu ini pada langkah pendanaan sementara untuk memberi anggota parlemen lebih banyak waktu untuk menegosiasikan rencana stimulus darurat virus corona. Pemerintah AS kemungkinan akan menuntaskan kesepakatan stimulus baru yang bisa bernilai sekitar US$908 miliar.