Bisnis.com, DENPASAR - PT Jasamarga Bali Tol (JBT) melakukan ‘tarian’ bisnis untuk membuat terobosan menyiasati rendahnya perjalanan ke destinasi wisata unggulan di Bali.
I Ketut Adiputra Karang, Direktur Utama Jasamarga Bali Tol (JBT) menyebutkan pihaknya meluncurkan sejumlah terobosan bisnis untuk bertahan menghadapi penurunan pendapatan utama akibat sepinya volume kendaraan yang memakai fasilitas jalan tol.
Jasamarga Bali mengoperasikan jalan tol yang menghubungkan Kota Denpasar, Pelabuhan Benoa, Bandara Internasional Ngurah Rai, dan Nusa Dua.
Pada saat puncak pandemi atau April-Juni 2020 kendaraan yang melintas di tol ini susut hingga 80 persen. Sedangkan mulai Agustus 2020 seiring pembukaan aktivitas ekonomi, jumlah penglaju baru bertambah 10 persen atau hanya 10.000 – 11.000 kendaraan per hari.
Ketut mengatakan upaya meningkatkan pendapatan di luar bisnis utama seperti menjajaki pontensi usaha green energy dengan pengembangan panel surya di Jalan Tol Bali Mandara.
Perusahaan juga memacu pendapatan iklan yang nantinya akan menambah pendapatan jalan tol
Baca Juga
"JBT akan bertahan dalam kondisi pandemi saat ini dengan tetap melakukan efisiensi anggaran secara ketat, namun apabila kondisi ini tindak kunjung membaik dalam waktu 3 tahun, maka JBT akan melakukan corporate action seperti melakukan pinjaman kepada pemegang saham," ," katanya kepada Bisnis, Selasa (8/12/2020).
JBT juga mengaku saat ini tengah melakukan beberapa kebijakan seperti penataan organisasi, melakukan efisiensi, dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait dengan keringanan selama masa pandemi Covid-19. Penataan organisasi seperti melakukan penugasan karyawan ke unit Jasa Marga Group lain yang membutuhkan.
"Efisiensi yang kami lakukan dengan melakukan penundaan program kerja yang tidak berhubungan dengan aspek kenyamanan, keamanan dan keselamatan pengguna jalan seperti beautifikasi dan perjalanan dinas," sebutnya.
Seperti diketahui akibat pandemi Covid-19, pariwisata Bali mengalami penurunan kunjungan dari sisi wisatawan mancanegara maupun domestik. Kondisi ini ikut mempengaruhi volume kendaraan yang menggunakan fasilitas tol Bali.