Bisnis.com, JAKARTA - Emiten ritel PT Hero Supermarket Tbk (HERO) akan melanjutkan rencana pembukaan dua outlet IKEA baru pada 2021 mendatang. Pembukaan gerai baru diharpakan bisa mendukung pertumbuhan kinerja perseroan di masa depan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Direktur Hero Supermarket Ingemar Patrik Lundvall dalam paparan publik perusahaan secara daring pada Senin (7/12/2020).
Lundvall mengatakan, kinerja sektor usaha perabot rumah tangga dengan merk IKEA pada kuartal ketiga tahun ini terus dipengaruhi oleh pandemi dan terkait dengan pembatasan perdagangan, termasuk pembatasan jam buka dan pembatasan kapasitas kunjungan pelanggan ke toko.
Kendati demikian, kinerja penjualan IKEA terbilang meningkat dibandingkan semester pertama seiring dengan pertumbuhan e-commerce yang solid. Hal tersebut juga didukung oleh investasi perusahaan pada penjualan produk-produk IKEA melalui situs online resmi.
Oleh karena itu, rencana pembukaan toko baru IKEA pada 2021 mendatang akan tetap berjalan. Kedua gerai IKEA tersebut masing-masing berlokasi di Bandung dan Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Timur.
“Pembukaan gerai-gerai baru IKEA akan mendukung pertumbuhan di masa depan,” katanya.
Baca Juga
Meski demikian, perusahaan belum memiliki rencana untuk membuka lebih banyak gerai IKEA sepanjang 2021 mendatang. Pasalnya, kondisi pandemi virus corona amat berdampak pada kinerja operasional HERO.
Lindvall mengatakan, pembukaan gerai IKEA kedepannya akan mengikuti tiga pilar bisnis yang ditentukan, yakni keterjangkauan (affordability), aksesibilitas (accessibility), dan dampaknya ke planet serta masyarakat.
“Dengan kondisi seperti saat ini, kami akan memonitor kinerja IKEA secara ketat dan berinvestasi secara bijaksana agar net profit margin tetap terjaga. Kondisi yang terjaga akan menciptakan peluang untuk membuka gerai baru,” paparnya.
Hingga Desember 2020, IKEA telah memiliki dua outlet di Indonesia, yakni di Alam Sutera, Tangerang, serta Sentul City, Bogor, Jawa Barat.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2020, emiten berkode saham HERO tersebut membukukan penurunan pendapatan 27,65 persen secara tahunan menjadi Rp6,86 triliun.
Adapun, perseroan memang sudah berusaha menekan beban yang tercermin dari penurunan beban pokok pendapatan 25,58 persen secara tahunan menjadi Rp5,07 triliun dan beban usaha yang juga terkoreksi 20,29 persen secara tahunan menjadi Rp2,29 triliun.
Tetapi, perseroan masih mencatatkan kenaikan signifikan dari pos beban keuangan dari hanya Rp913 juta menjadi Rp70,56 miliar, diikuti dengan penurunan penghasilan keuangan dari Rp6,13 miliar menjadi Rp937 juta.
Hal ini pada akhirnya menyebabkan kerugian perseroan semakin membengkak dari rugi yang hanya sebesar Rp6,68 miliar menjadi Rp339,46 miliar pada 9 bulan tahun 2020 ini.
Berdasarkan informasi segmennya, pendapatan dari segmen makanan masih menjadi penopang pendapatan perseroan yakni sebesar 69,25 persen diikuti segmen non makanan yang menyumbang 30,74 persen dari total penjualan pada periode tersebut.
Di sisi lain, kedua segmen penjualan tersebut juga mengalami koreksi dipimpin oleh penurunan segmen makanan sebesar 32,92 persen secara tahunan menjadi Rp4,75 miliar, dan segmen non makanan 12,09 persen secara tahunan menjadi Rp2,11 miliar.