Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham BUMN Meledak Berkat Vaksin, IHSG Pesta Pora

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak kenaikan 2 persen, imbas dari katalis positif kedatangan vaksin buatan Sinovac. Saham-saham badan usaha milik negara, terutama farmasi meledak.
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu malam, 6 Desember 2020./Istimewa
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu malam, 6 Desember 2020./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 5.900 setelah mencetak kenaikan 2 persen pada perdagangan hari ini, Senin (7/12/2020). Penguatan indeks dipimpin oleh saham badan usaha milik negara (BUMN) yang meledak berkat sentimen kedatangan pertama vaksin buatan China.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 120,28 poin atau 2,07 persen ke level 5.930,75. Sepanjang perdagangan IHSG mantap melaju di jalur hijau dengan rentang 5.854,30 hingga 5.941,35.

Total perdagangan saham mencapai 25,84 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp17,32 triliun. Investor asing mencatat torehan net buy senilai Rp359,45 miliar. Secara kumulatif dalam sepekan terakhir, IHSG sudah naik 5,67 persen dan mengurangi koreksi secara year to date menjadi tinggal -5,85 persen.

Saham BUMN menjadi penopang penguatan indeks hari ini. Berdasarkan bobot terhadap IHSG, saham PT Bank Central Asia Tbk. dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. memimpin penguatan masing-masing 2,03 persen dan 2,33 persen.

Selain itu, penguatan indeks juga ditopang kenaikan gila-gilaan saham PT Kimia Farma Tbk. dan PT Indofarma Tbk. saham KAEF naik 24,79 persen ke level 4.430 sedangkan saham INAF menguat 24,78 persen ke posisi 4.230.

Secara umum, sebanyak 364 saham menguat, 126 saham melemah, dan 215 saham stagnan dibandingkan dengan posisi penutupan terakhir. Adapun seluruh sektor saham menguat dengan penguatan tertinggi dicetak sektor industri dasar sebesar 3,72 persen. 

Sebagaimana diketahui, saham KAEF melonjak seiring kabar kedatangan vaksin semalam. Sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19  buatan Sinovac tersebut dibawa dari Beijing, Republik Rakyat China dengan menggunakan pesawat charter dari maskapai Garuda Indonesia. 

Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir menyatakan vaksin yang telah tiba di Indonesia adalah vaksin bantuan pemerintah.

Adapun selanjutnya vaksin yang akan datang ditujukan untuk program vaksin mandiri. Distribusi dan pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan sesudah mendapatkan izin BPOM dan MUI.

“Rencananya [sisa vaksin] Akan tiba di bulan Januari tahun depan,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Senin (7/12/2020)

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan penguatan IHSG yang cukup signifikan didorong oleh adanya euforia terkait kedatangan 1,2 juta vaksin Covid-19 buatan Sinovac, dari China ke Indonesia pada Minggu (6/12/2020) malam.

Di sisi lain, rilis data cadangan devisa RI per November 2020 sebesar US$133,6 miliar, yang mana angka ini adalah relatif sama dibandingkan periode Oktober 2020 sebesar US$ 133,7 miliar, masih disikapi positif oleh para pelaku pasar.

“Hal ini mengingat bahwasannya bagi perspektif BI, adapun cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” tutur Nafan.

Sementara itu, Nafan menyebut sentimen global yang dinilai turut berpengaruh adalah yang berkaitan dengan membaiknya kinerja data-data US nonfarm payroll terutama dari data US average hourly earnings maupun data US unemployment rate.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper