Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara PT Mitrabara Adiperdana Tbk. hampir merealisasikan target penjualan batu bara tahun ini sebanyak 4 juta ton.
Direktur Utama Mitrabara Adiperdana Khoirudin memastikan sampai awal Desember 2020, penjualan produk batu bara perseroan sudah mencapai 3,9 juta ton.
“Perusahaan sekarang sudah mencatat rencana penjualan yang sudah terkonfirmasi. Kami sudah bisa memastikan penjualan sampai akhir 2020 itu 3,9 juta ton,” kata Khoirudin dalam paparan publik, Senin (7/12/2020).
Pada awal tahun ini, emiten dengan kode MBAP tersebut menargetkan produksi batu bara sebanyak 4 juta ton atau turun tipis dari 4,18 juta ton pada 2019.
Melihat harga batu bara yang sempat menyentuh puncak (peak) pada 2017 dan 2018, target produksi batu bara MBAP pun menyesuaikan diri.
Adapun, harga batu bara terpantau melemah sejak 2019 dan berlanjut hingga 2020. Pandemi pun tak membuat kondisi lebih baik karena terjadi penurunan konsumsi emas hitam di China dan India selaku pengimpor terbesar.
Direktur Keuangan Mitrabara Adiperdana Eric Rahardja menambahkan produksi Mitrabara sejak 2017 dipertahankan stabil pada kisaran 3,5 juta ton hingga 4 juta ton. Adapun, produksi tertinggi MBAP tercatat pada 2019 sebesar 4,1 juta ton.
Per kuartal III/2020, MBAP telah memproduksi batu bara hingga 3,17 juta ton. Pada saat bersamaan, penjualan tercatat mencapai 2,99 juta ton.
Pada tahun depan, manajemen MBAP melihat permintaan batu bara akan lebih baik dibandingkan pada 2020 dengan tanda-tanda pasar yang mulai bergeliat belakangan ini.
“Harapannya sudah mulai ada pemulihan global dari Covid-19 terkait dengan sudah adanya beberapa vaksin yang diuji coba,” ujar Khoirudin.
Untuk 2021, MBAP disebut tidak akan terlalu banyak melakukan ekspansi di bidang batu bara. Kendati demikian, perseroan akan menggenjot ekspansi di beberapa anak usaha yang melakukan diversifikasi bisnis ke bidang energi terbarukan terutama biomass power plant hingga tenaga surya.