Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten PT Panca Mitra Multiperdana Tbk. (PMMP) mengincar penjualan hingga US$200 juta atau sekitar Rp2,8 triliun (kurs Rp14.000 per dolar AS) pada 2021 seiring dengan diversifikasi pasar ekspor.
Direktur Operasional PMMP Suyud Kusrinto menyampaikan kinerja perusahaan tetap positif selama pandemi Covid-19, karena mayoritas pasar adalah ritel.
"Dimana selama Pandemi Covid-19 retailer menjadi salah satu industri yang diuntungkan, terutama di Amerika Serikat yang menyerap produk yang kita produksi dan dijual baik secara online dan offline” paparnya dalam siaran pers, Senin (7/12/2020).
Tak heran, perusahaan pengolahan udang itu menjadi satu dari 133 eksportir, yang ditunjuk mengikuti acara pelepasan ekspor produk olahan Indonesia ke pasar global. Acara pelepasan ini dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dari Istana Bogor pada Jumat (4/12/2020).
Menurut Suyud, ada 6 kontainer produk PMMP yang disertakan dalam acara pelepasan ekspor, dengan nilai sekitar US$1 juta (sekitar Rp14 miliar). Selama ini, PMMP memang rata-rata telah melakukan ekspor sebanyak 100 hingga 120 kontainer per bulan.
Komposisi pangsa pasarnya antara lain, 70 persen Amerika Serikat, 25 Jepang, dan 5 persen Eropa dan Asia lainnya, seperti Singapura dan Hongkong.
Baca Juga
Kapasitas produksi hasil jadi PMMP per bulan rata-rata berjumlah 1.700 ton hingga 2.000 ton, dengan rata-rata bahan baku yang masuk per hari adalah 80 ton hingga 100 ton.
Produk yang dihasilkan, mulai dari frozen raw shrimp, frozen cooked shrimp, sushi ebi, nobashi, tempura dan breaded shrimp atau udang tepung, cooked shrimp ring sampai dengan skewers.
Untuk menopang kinerja perusahaan, PMMP beroperasi di atas lahan seluas hampir 17 hektare dengan 5 fasilitas produksi yang terintergrasi. Selain itu, PMMP juga turut aktif dalam memberdayakan masyarakat sekitar Situbondo dan Bondowoso dengan jumlah karyawan sekitar 5.500 orang.
"Kinerja PT PMMP pada tahun ini rata-rata memang cukup baik. Rencananya pada akhir bulan ini, kami juga akan melaksanakan IPO atau go public. Sehingga sebentar lagi akan berstatus perusahaan Tbk. Dengan target penjualan mencapai US$170-180 juta tahun ini. Diharapkan tahun depan bisa mencapai US$ 200 juta," ujar Suyud.