Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indika Energy (INDY) Tambah Saham di Proyek Emas

Grup Indika memegang 27,75 persen saham tambang emas Nusantara Resources.
Direktur PT Indika Energy Tbk Aziz Armand (dari kiri), Komisaris Utama Agus Lasmono, Direktur Utama Arsjad Rasjid, dan Direktur Eddy J. Danu menekan layar sentuh sebagai tanda pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, di  Jakarta, Rabu (4/7/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Direktur PT Indika Energy Tbk Aziz Armand (dari kiri), Komisaris Utama Agus Lasmono, Direktur Utama Arsjad Rasjid, dan Direktur Eddy J. Danu menekan layar sentuh sebagai tanda pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Rabu (4/7/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan batu bara terintegrasi, PT Indika Energy Tbk., menaikkanporsi kepemilikan saham di proyek emas Nusantara Resources.

Sekretaris Perusahaan Indika Energy Adi Pramono menyampaikan porsi saham INDY terhadap Nusantara Resources telah meningkat seiring dengan perseroan melaksanakan seluruh hak opsi terhadap Nusantara Resources sesuai dengan perjanjian penyertaan saham pada 12 Desember 2020.

Dalam perjanjian itu perseroan diberikan hak opsi penyertaan sebesar 16,69 juta lembar saham dengan harga 0,35 dolar Australia per saham yang dapat dilaksanakan sampai dengan 30 November 2020.

INDY telah melaksanakan opsi itu dengan total harga penyertaan sebesar 5,84 juta dolar Australia atau sekitar Rp61,03 miliar (kurs dolar Australia sekitar Rp10.500).

Dengan demikian, total kepemilikan perseroan bersama dengan anak usaha lainnya PT Indika Mineral Investindo sebesar 27,75 persen per November 2020.

“Transaksi ini merupakan langkah strategis perseroan untuk menambah kepemilikan di NUS sebagai salah satu strategi diversifikasi perseroan,” papar Adi Pramono dikutip dari keterbukaan informasi, Rabu (2/12/2020).

Untuk diketahui, Nusantara Resources Limited merupakan perusahaan pertambangan emas yang listing di Bursa Australia yang memiliki 100 persen saham pertambangan Awak Mas yang terletak di Sulawesi Selatan.

Proyek Awak Emas itu memiliki perkiraan cadangan ore sebesar 1,1 juta ounce dan sumber daya sebesar 2 juta ounce di provinsi tersebut dengan total investasi sebesar US$150-200 juta.

Adapun, selain hak opsi dalam perjanjian itu perseroan juga akan menyertakan modal dan merogoh kocek hingga US$40 juta untuk melakukan akuisisi Nusantara yang akan dibagi dalam dua tahapan.

Pada tahap pertama, perseroan akan melakukan penyertaan modal sebesar 25 persen saham di PT Masmindo Dwi Area (Masmindo) yang merupakan anak usaha Nusantara Resources dengan nilai penyertaan sebesar US$15 juta.

Kemudian tahap kedua, perseroan memiliki hak untuk melakukan penyertaan 15 persen saham tambahan di Masmindo dengan nilai total penyertaan sejumlah US$25 juta.

Dengan dua tahap penyertaan modal tersebut, nantinya perseroan akan menjadi pemilik mayoritas Masmindo dengan jumlah kepemilikan sebesar 52,6 persen, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper